Kamis, 12 Agustus 2010

indahnya

gak terasa ramadhan dah masuk...banyak hal baru yang kudapat....dari yang bikin seneng, sedih, dan yang paling dasyat adalah teguran nan indah buat hambamu yang kadang banyak alfa.....begitu indahnya ketika malam td sewaktu terawih hamba tidak sengaja dipertemukan dengan seorang muslimah mungil, zahra....senyum na begitu polos..wajah na nan cantik memancarkan kesucian wanita...subhanAllah sungguh cantik anak itu...

dan yang hamba lebih kagum lagi dengan sang muslimah mungil tersebut adalah usia dari orang tua mereka...ditengah ramai na kita mencoba mencari pasangan dengan pacaran, dan sungguh ramainya kita berbangga dengan lama hubungan yang telah terjalan...tp apa yang kita selalu perbuat dengan pacar...ada yang maksiat yang sungguh besar ada yang kecil(tp tetep aja maksiat)..padahl Alah sudah punya solusi maha bagus...hubungan cinta nan indah dan suci yang lebih sehat dan beradab...itulah suatu ikatan PERKAWINAN..

itu seperti teguran lembut bagi hamba sendiri..semoga hubungan yang hamba jalani dengan pasangan hamba bisa secepatnya dilabuhkan keperkawinan...agar bukan menambah dosa lagi...tapi menuai pahala...

jd hanya maaf yang bisa kuucapkan buat pasangan ku...ka...kita coba menghentikan semua ganti dengan hubungan nan kuat dan suci dimata Allah...aku Akan tunggu kaka....hingga kita juga bisa mendapatkan muslimah cilik yang bisa mengingatkan muslimah lainnya....(Annisa Solehah Al-Khumaira)

Selasa, 03 Agustus 2010

penyebab step

gak sengaja malam tadi aku asyik memonton televisi bersama orang tua aku....g sengaja kami gak sengaja menonton berita tentang anak2 yang sering dikurung oleh orang tuanya..dikarenakan bertingkah aneh..setelah ditelusuri tingkah aneh para anak mereka dikarenakan pernah mengalami panas yang disertai kejang2...atau biasa disebut STEP tapi..jangan anggap remeh kalau anak anda mengalami gejala Step, karena kalau salah penanganan maka akan berakibat buruk bagi anak anda..tapi...jangan juga membuat anda panik bila anak anda mengalami step..karena zaman sekarang dunia medis sudah sangat modern...so yang penting kalau anak anda mengalami step segeralah menghubungi dokter atau langsung bawa kerumah sakit terdekat.

dibawah ini ada tanda gejala step :

1. Pada suhu tubuh baru 38oC, kejang sudah mulai terjadi. Pegang tangan putra/i terus menerus. Jika sesekali kejang (seperti terkejut), itulah tanda awal step.
2. Jika temperatur terus naik, biasanya pada tingkat 40oC pun kejang-kejang sudah nampak.
3. Kejang disertai mata membelalak (tidak berkedip).
4. Gigi tampak menggigit kuat.

Mencegah step :

1. Kenali penyebab step pada anak anda, misal flu. Jika tubuh mulai hangat, mulailah mengukur suhu tubuhnya dengan termometer.
2. Siapkan selalu di kotak obat anda obat-obatan yang diyakini cocok. Terutama penurun panas dan antibiotik. Jangan lupa alkohol 70% untuk kompres dan wash lap.
3. Jika suhu tubuh mendekati 38oC, dan penyakit dirasa sejenis dengan yang sudah-sudah, minumkan obat dengan dosis sesuai anjuran dokter (waktu periksa terakhir).
4. Jika minum obat pertama setelah magrib (jam 18.00 ), usahakan pukul 24.00 diberikan obat kedua. Namun jangan lupa memberikan air gula sebelum minum obat kedua.
5. Ddiberi minum kopi (sewaktu kondisi anak sehat), walau 1 sendok atau 2 sendok makan sehari. Ingat biasanya yang step anak berumur 0- 5 tahun. Setelah masa itu terlewati, insyaallah relatif aman.
6. Pijat pada telap kaki dan tangan, agar panas merata keseluruh tubuh dan suhu menurun. Kadangkala panas yang tinggi dikarenakan panas terpusat pada bagian tertentu (misal leher) karena radang.
7. Pada bagian kepala, berikan wash lap basah. Begitu juga pada bagian yang paling panas.

Mengatasi step :

1. Buka semua baju si sakit dan jendela rumah agar mendapat udara segar.
2. Jika perlu si sakit di letakkan di lantai.
3. Buka mulut (gigi?) dan masukkan sedok makan. Ini dimaksudkan agar gigi si sakit tidak menggigit lidahnya sendiri.
4. Oleskan dengan telapak tangan alkohol 70% ke seluruh tubuh kecuali muka. Kipas-kipas dengan kipas atau buku. Lakukan berulang-ulang kedua tindakan tadi.
5. Bila tidak tersedia alkohol, ambil handuk, celupkan ke air kamar mandi , peras sedikit, lalu lilitkan ke tubuh. Ulangi berulang-ulang.
6. Pada bagian yang paling panas (leher misalnya) beri wash lap basah.
7. Kalau suhu tubuh menurun dan tidak kejang lagi, secepatnya minumkan obat yang tersedia di kotak obat dengan dosis anjuran dokter.

nah yang terpenting terlebih perhatian kepada buah hati anda, terutama apabila mengalami kejang, karena apabila anda bisa mencegah sebelum step tambah parah..insya Allah anak anda akan tetap sehat walafiat..karena saya pun walau sewaktu kecil sering mengalami step juga, akan tetapi alhamdulillah dengan penanganan yang baik..saya tidak mengalami kekurangan mental seperti yang sering ditakutkan oleh kebanyakan orang...so jangan lupa MENCEGAH LEBIH BAIK DARI MENGOBATI...^.^

Senin, 02 Agustus 2010

Peningkatan mutu(Patchouli alcohol) minyak atsiri(nilam) dengan Arang Aktif dari sekam padi

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Nilam adalah suatu semak tropis penghasil sejenis minyak atsiri yang dinamakan minyak nilam. Dalam perdagangan internasional, minyak nilam dikenal sebagai minyak patchouli (dari bahasa Tamil patchai (hijau) dan ellai (daun), karena minyaknya disuling dari daun). Aroma minyak nilam dikenal 'berat' dan 'kuat' dan telah berabad-abad digunakan sebagai wangi-wangian (parfum) dan bahan dupa atau setanggi pada tradisi timur. Harga jual minyak nilam termasuk yang tertinggi apabila dibandingkan dengan minyak atsiri lainnya.
Menurut Guenther (1990), minyak nilam mengandung senyawa Patchouli Alcohol (PA) yang merupakan penyusun utama dalam minyak nilam yang kadarnya mencapai 50-60%. PA merupakan senyawa seskuiterpen alkohol tersier trisiklik. PA tidak larut dalam air, namun larut dalam alkohol, eter atau pelarut organik yang lain. PA mempunyai titik didih 280,37 oC dan kristal yang terbentuk memiliki titik leleh 56¬ ¬oC. Minyak nilam selain mengandung senyawa Patchouli Alcohol (komponen mayor) juga mengandung komponen minor lainnya.
Penghasil minyak atsiri yang mempunyai prospek cukup tinggi adalah tanaman nilam (Pogostemon cablin Benth). Hal ini dapat dilihat dari kebutuhan pasar dunia yang dirata-ratakan mencapai 1.200 – 1.400 ton per tahunnya . Hampir 70% dari kebutuhan minyak atsiri di dunia dipasok oleh Indonesia, yang sebagian besar digunakan di industri parfum, kosmetik, antiseptik dan insektisida . Selain itu, berdasarkan data Ditjen Perkebunan tahun 2006, minyak nilam merupakan penyumbang devisa sebanyak 50% dari total ekspor minyak atsiri Indonesia.
Salah satu kendala yang dihadapi oleh industri nilam di Indonesia adalah mutu. Hal ini disebabkan karena minyak nilam dari Indonesia sering tercampur dengan minyak nabati atau minyak keruing atau minyak lain. Hal tersebut mengakibatkan minyak nilam dari Indonesia dihargai lebih murah dibandingkan minyak nilam yang dihasilkan dari negara lain seperti India. Untuk mencegah terjadinya pemalsuan diperlukan upaya dari berbagai pihak.
Arang aktif merupakan bahan adsorpsi dengan permukaan lapisan yang luas dengan bentuk butiran (granular) atau serbuk (powder). Adsorpsi adalah proses karbon aktif menyisihkan substansi dari air atau sebuah proses penyisihan partikel (air) yang terikat pada permukaan adsorben baik melalui gaya tarik kimia maupun fisika. Beberapa partikel yang tidak dapat diserap diantaranya adalah lithium, asam atau basa kuat, logam dan bahan inorganik, alkohol dan hidrokarbon. Hasil pembakaran sekam padi dapat menghasilkan arang yang dinamakan arang sekam padi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh Anshar dan Prana 2009 mengenai optimasi karbon aktif dari sekam padi, arang sekam padi terbukti memiliki kapasitas adsorpsi yang baik. Dengan demikian, proses adsorpsi dengan menggunakan arang aktif dari sekam padi sangat dimungkinkan untuk meningkatkan kadar Patchouli Alcohol pada minyak nilam karena dapat menyerap beberapa zat penggangu (terutama air).

1.2 Perumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini mencakup hal-hal berikut:
1. Bagaimana pengaruh pemakaian arang aktif (sekam padi) sebagai adsorben terhadap kadar Patchouli Alcohol pada rendemen minyak nilam?
2. Bagaimana pengaruh diameter arang aktif, massa arang aktif dan waktu adsorpsi arang aktif pada bahan terhadap kadar Patchouli Alcohol pada rendemen minyak nilam?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
1. Menentukan pengaruh adsorpsi terhadap kadar Patchouli Alcohol pada rendemen minyak nilam dengan menggunakan arang aktif (sekam padi).
2. Mempelajari pengaruh diameter arang aktif, massa arang aktif dan waktu adsorpsi arang aktif pada bahan terhadap kadar Patchouli Alcohol pada rendemen minyak nilam.
1.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memberikan manfaat kepada peneliti untuk mengetahui dan mempelajari karakteristik arang aktif, pengaruh adsorpsi terhadap kadar Patchouli Alcohol serta pengaruh lama waktu adsorpsi, diameter arang aktif, massa arang aktif dan waktu adsorpsi arang aktif pada bahan terhadap kadar Patchouli Alcohol pada rendemen minyak nilam. Serta untuk memberi informasi upaya untuk meningkatkan kadar Patchouli alcohol pada rendeman minyak nilam untuk para produsen minyak nilam dan masyarakat, agar nilai jual dari minyak nilam yang mereka produksi dapat meningkat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Minyak Nilam
Tanaman nilam termasuk jenis famili Labiatae di mana bentuk fisiknya seperti tanaman perdu, daunnya berwarna hijau kemerahan, baunya harum dan berbentuk bulat atau lonjong serta bercabang banyak. Tinggi pohon nilam sekitar 60 cm dan batangnya tidak terlalu kokoh sehingga akan rebah karena menyangga daun yang rimbun. Di Indonesia terdapat tiga jenis tanaman nilam yang dapat dibedakan antara lain dari karakter morfologi, kandungan dan kualitas minyak dan ketahanannya terhadap cekaman biotik dan abiotik. Ketiga jenis nilam tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pogostemon cablin Benth
Tanaman nilam jenis ini daunnya agak membulat seperti jantung, di bagian bawah terdapat bulu-bulu halus sehingga warnanya nampak pucat, tidak berbunga dan memiliki komposisi minyak yang bagus dengan kadar 2,5 – 5%.
2. Pogostemon heyneanus Benth
Tanaman ini disebut juga dengan nilam hutan atau nilam jawa, di mana daunnya lebih tipis dan ujung daunnya meruncing, berbunga dan mempunyai komposisi minyak yang jelek dengan kadar antara 0,5 – 1,5 %. Tanaman jenis ini banyak tumbuh di daerah Sumatera dan Jawa, dengan ketinggian sekitar 1000 - 2000 m.

3. Pogostemon hortensis Backer
Tanaman nilam jenis ini disebut juga dengan nilam sabun, di mana daunnya tipis dan ujung daunnya runcing, tidak berbunga dan mempunyai komposisi minyak yang jelek dengan kadar antara 0,5 – 1,5 % (Krismawati,2005).
Minyak nilam yang diperoleh dengan cara distilasi dalam perdagangan disebut patchouli oil. Kata patchouli berasal dari kata "pacholi" yaitu nama sejenis tanaman yang banyak terdapat di tanah Hindustan. Pada mulanya tanaman nilam dipakai sebagai pewangi selendang oleh orang India karena baunya yang khas (Guenther, 1987).
Minyak nilam diperoleh dari hasil penyulingan daun, batang dan cabang tanaman nilam. Kadar minyak tertinggi terdapat pada daun dengan kandungan utamanya adalah Patchouli Alcohol yang berkisar antara 30 – 60 %. Aromanya segar dan khas dan mempunyai daya fiksasi yang kuat sehingga sulit digantikan oleh bahan sintetis (Rusli, 1991).
Minyak nilam digunakan dalam industri parfum, kosmetik, antiseptik dan insektisida. Dengan berkembangnya pengobatan tradisional, minyak nilam juga banyak digunakan sebagai bahan aromaterapi. Penggunaan minyak nilam dalam industri-industri ini karena sifatnya yang fiksative terhadap bahan pewangi lain sehingga dapat mengikat bau wangi dan mencegah penguapan zat pewangi (Krismawati, 2005).
Minyak nilam mengandung senyawa Patchouli Alcohol yang merupakan penyusun utama dalam minyak nilam yang kadarnya mencapai 50-60%. Patchouli Alcohol merupakan senyawa seskuiterpen alkohol tersier trisiklik yang tidak larut dalam air tetapi larut dalam alkohol, eter atau pelarut organik yang lain. Patchouli Alcohol mempunyai titik didih 280,37¬ oC dan kristal yang terbentuk memiliki titik leleh 56 oC. Pada umumnya senyawa penyusun minyak atsiri bersifat asam dan netral. Begitu pula dengan minyak nilam, tersusun atas senyawa-senyawa yang bersifat asam dan netral, misalnya senyawa asam 2-naftalen karboksilat yang merupakan salah satu komponen minor penyusun minyak nilam. Struktur molekul dari senyawa Patchouli Alcohol dan senyawa asam 2 –naftalen karboksilat ditunjukkan pada Gambar 2.1


Gambar 2.1. Stuktur Molekul Senyawa Patchouli Alcohol dan Senyawa Asam
2 –naftalen karboksilat
(Guenther 1990).
Komponen–komponen penyusun minyak nilam adalah Benzaldehid, karyofilen, α-patchoulena, bulnesen dan Patchouli Alcohol (Hernani & Budi Tangendjaja, 1988).
Mutu minyak nilam yang memenuhi standart SNI (Standart Nasional Indonesia) diperlihatkan pada Tabel 2.1:





Tabel 2.1 Persyaratan Mutu Minyak Nilam (SNI 06-2385-2006)
No Jenis Uji Satuan Persyaratan
1 Warna - Kuning muda – coklat kemerarahan
2 Bobot Jenis 250C/250C - 0,950 - 0,975
3 Indeks Bias (nD20) - 1,507 – 1,515
4 Kelarutan dalam etanol 90% pada suhu 200C +30C - Larutan jernih atau opalesensi ringan dalam perbandingan volume 1:10
5 Bilangan asam - Maks. 8
6 Bilangan Ester - Maks. 20
7 Putaran Optik - (-)480 – (-)650
8 Patchouli Alcohol (C15H26O) % Min. 30
9 Alpha copaene (C15H24) % Maks. 0,5
10 Kandungan besi (Fe) mg/kg Maks. 25
(Badan Standardisasi Nasional, 2006)
2.2 Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses pemisahan bahan dari campuran gas atau cair, di mana bahan yang harus dipisahkan ditarik oleh permukaan sorben padat dan diikat oleh gaya-gaya yang bekerja pada permukaan tersebut. Oleh karena selektivitas yang tinggi, proses adsorpsi sangat sesuai untuk memisahkan bahan dengan konsentrasi yang kecil dari campuran mengandung bahan lain yang mempunyai konsentrasi yang tinggi. Bahan yang dipisahkan tentu saja harus dapat diadsorpsi. Sebaliknya, untuk memisahkan bahan dengan konsentrasi yang lebih besar disukai proses pemisahan yang lain, karena mahalnya regenerasi adsorben yang terbebani. Beberapa contoh adsorpsi antara lain:
1. Pengeringan udara atau gas-gas lain.
2. Pemisahan bahan yang mengandung racun atau yang berbau busuk dari udara buang.
3. Pengambilan pelarut dari udara buang.
4. Pemisahan campuran gas untuk memperoleh komponen-komponen gas.
5. Penghilangan warna larutan (misalnya sebelum kristalisasi).
6. Pemisahan bahan organik dari air (bersamaan dengan pemisahan pengotor berbentuk koloida yang sukar disaring).
7. Pemutihan maupun perbaikan bau dan rasa bahan makanan cair (misalnya minyak dengan minyak, lemak dengan lemak).
Kecepatan adsorpsi tidak hanya tergantung pada perbedaan konsentrasi dan pada luas permukaan adsorben, melainkan juga pada suhu, tekanan (untuk gas), ukuran partikel dan porositas adsorben. Di samping itu juga tergantung pada ukuran molekul bahan yang akan diadsorpsi dan pada viskositas campuran yang akan dipisahkan (cairan dan gas). Pemilihan proses adsorpsi yang akan digunakan untuk pemisahan disesuaikan dengan kondisi agregasi campuran yang akan dipisahkan (padat, cair, gas), konsentrasi bahan yang akan dipisahkan, adsorben yang paling cocok, metode regenerasi yang diperlukan maupun pertimbangan ekonominya (Anonim3,2009).
Berdasarkan prosesnya adsorpsi, dibedakan menjadi dua jenis yaitu:
1. Adsorpsi Fisik
Adsorpsi fisik adalah adsorpsi yang terjadi akibat gaya interaksi tarik-menarik antara molekul adsorben dengan molekul adsorbat. Adsorpsi ini melibatkan gaya-gaya Van der Wals (sebagai kondensasi uap). Jenis ini cocok untuk proses adsorpsi yang membutuhkan proses regenerasi karena zat yang teradsorpsi tidak larut dalam adsorben tapi hanya sampai permukaan saja (Treybal, 1980).
2. Adsorpsi Kimia
Adsorpsi kimia adalah adsorpsi yang terjadi akibat interaksi kimia antara molekul adsorben dengan molekul adsorbat. Proses ini pada umumnya menurunkan kapasitas dari adsorben karena gaya adhesinya yang kuat sehingga proses ini tidak reversibel (Treybal, 1980).

2.3 Adsorben
Adsorben (untuk adsorpsi fisika) adalah bahan padat dengan luas permukaan dalam yang sangat besar. Permukaan yang luas ini terbentuk karena banyak pori yang halus pada padatan tersebut. Biasanya luasnya berada dalam orde 200 – 1000 m2/gr adsorben dengan diameter pori sebesar 0,0003 – 0,02 μm. Di samping luas spesifik dan diameter pori, kerapatan unggun, distribusi ukuran partikel maupun kekerasannya merupakan data karakteristik yang penting dari suatu adsorben (Anonim1, 2009).
Dalam penggunaannya, adsorben dapat digunakan dalam dua bentuk, yaitu dapat berupa granulat (dengan ukuran butir dalam mm) atau berupa serbuk (khusus untuk adsorpsi campuran cair). Regenerasi dapat dilakukan untuk memperbaiki kembali daya adsorpsi dari adsorben yang telah dipakai maupun untuk memperoleh kembali bahan yang telah diadsorpsi. Dalam hal ini, bahan yang telah teradsorpsi dikeluarkan dengan cara pemanasan, penurunan tekanan, pencucian dengan bahan yang tidak dapat diadsorpsi, pendesakan dengan bahan yang teradsorpsi lebih baik ataupun dengan cara ekstraksi menggunakan pelarut (desorpsi) (Anonim1, 2009).

Klasifikasi adsorben berdasarkan bahannya dapat dibedakan menjadi dua, yaitu :
1. Adsorben Organik
Adsorben organik adalah adsorben yang berasal dari bahan-bahan yang mengandung pati. Adsorben ini sudah mulai digunakan sejak tahun 1979 untuk mengeringkan berbagai macam senyawa. Beberapa tumbuhan yang biasa digunakan untuk adsorben diantaranya adalah ganyong, singkong, jagung dan gandum. Kelemahan dari adsorben ini adalah sangat bergantung pada kualitas tumbuhan yang akan dijadikan adsorben (Anonim1, 2009).
2. Adsorben Anorganik
Adsorben ini mulai dipakai pada awal abad ke-20. Dalam perkembangannya, pemakaian dan jenis dari adsorben ini semakin beragam dan banyak dipakai orang. Penggunaan adsorben ini dipilih karena berasal dari bahan-bahan non pangan sehingga tidak terpengaruh oleh ketersediaan pangan dan kualitasnya cenderung sama (Anonim1, 2009).
2.4 Sekam Padi
Indonesia sejak lama telah dikenal sebagai negara agraris dengan tanaman padi sebagai fokus pertanian masyarakat yang dikembangkan. Dari hasil pertanian tanaman padi, akan dihasilkan limbah sekam padi yang pemanfaatannya masih terbatas.
Sekam padi merupakan lapisan keras yang membungkus kariopsis butir gabah, terdiri atas dua belahan yang disebut lemma dan palea yang saling bertautan. Pada proses penggilingan gabah, sekam akan terpisah dari butir beras dan menjadi bahan sisa atau limbah penggilingan. Dari proses penggilingan gabah akan dihasilkan 16,3 – 28% sekam. Sekam dikategorikan sebagai biomassa yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan seperti bahan baku industri, pakan ternak dan energi atau bahan bakar (Anonim2, 2009).



Gambar 2.2 Sekam Padi
(Anonim2,2009).
komposisi kimia sekam padi menurut DTC – IPB adalah sebagai berikut:
- Karbon (zat arang) : 1,33%
- Hidrogen : 1,54%
- Oksigen : 33,64%
- Silika : 16,98%
Hasil pembakaran sekam padi dapat menghasilkan arang yang dinamakan arang sekam padi. Dari beberapa investigasi atau penelitian yang telah dilakukan, arang sekam padi terbukti memiliki kapasitas adsorpsi yang baik. Arang sekam padi maupun sekam padi tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan di antaranya:
a. Sebagai bahan baku pada industri kimia, terutama kandungan zat kimia furfural yang dapat digunakan sebagai bahan baku dalam berbagai industri kimia.
b. Sebagai bahan baku pada industri bahan bangunan, terutama kandungan silika (SiO2) yang dapat digunakan untuk campuran pada pembuatan semen portland, bahan isolasi, husk-board dan campuran pada industri bata merah.
c. Sebagai sumber energi panas pada berbagai keperluan manusia, kadar selulosa yang cukup tinggi dapat memberikan pembakaran yang merata dan stabil.
d. Sebagai adsorben logam-logam berat seperti Pb, Cd, Cr, Fe dan lain-lain (Anonim2, 2009).
2.5 Arang
Arang merupakan suatu padatan berpori yang mengandung 85-95% karbon yang dihasilkan dari pemanasan bahan-bahan organik pada suhu tinggi. Ketika pemanasan berlangsung, diusahakan agar tidak terjadi kebocoran udara di dalam ruangan pemanasan sehingga bahan yang mengandung karbon tersebut hanya terkarbonisasi dan tidak teroksidasi (Sembiring dan Sinaga, 2003).
Arang selain digunakan sebagai bahan bakar juga dapat digunakan sebagai adsorben (penyerap). Daya serap arang ditentukan oleh luas permukaan partikel, yang dapat menjadi lebih tinggi jika dilakukan aktivasi secara kimia maupun fisika terhadap arang tersebut. Dengan demikian, arang akan mengalami perubahan sifat-sifat fisika dan kimia. Arang yang demikian disebut sebagai arang aktif (Sembiring dan Sinaga, 2003).
Kualitas arang dipengaruhi oleh jenis bahan bakunya. Bahan baku yang keras (bahan baku dengan berat jenis tinggi) menghasilkan daya serap lebih tinggi dibandingkan dengan bahan yang berat jenisnya rendah (Kirk dan Othmer, 1993).

2.6 Arang Aktif
Dalam satu gram karbon aktif, pada umumnya memiliki luas permukaan seluas 500-1500 m2, sehingga sangat efektif dalam menangkap partikel-partikel yang sangat halus berukuran 0.01-0.0000001 mm. Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap apa saja yang kontak dengan karbon tersebut. Dalam waktu 60 jam biasanya karbon aktif tersebut menjadi jenuh dan tidak aktif lagi. Oleh karena itu biasanya arang aktif dikemas dalam kemasan yang kedap udara. Sampai tahap tertentu beberapa jenis arang aktif dapat di reaktivasi kembali, meskipun demikian tidak jarang yang disarankan untuk sekali pakai. Reaktivasi karbon aktif sangat tergantung dari metode aktivasi sebelumnya, oleh karena itu perlu diperhatikan keterangan pada kemasan produk tersebut (Anonim3, 2009).
Namun secara umum dan sederhana proses pembuatan arang aktif terdiri dari tiga tahap yaitu:
1. Dehidrasi : proses penghilangan air di mana bahan baku dipanaskan sampai temperatur 170 °C.
2. Karbonisasi : pemecahan bahan-bahan organik menjadi karbon. Pemanasan dengan suhu di atas 170 °C akan menghasilkan CO, CO2 dan asam asetat. Pada suhu 275 °C akan terjadi dekomposisi menghasilkan “ter”, metanol dan hasil samping lainnya. Pembentukan karbon itu sendiri terjadi pada temperatur 400 – 600 0C.
3. Aktivasi : dekomposisi tar dan perluasan pori-pori. Dapat dilakukan dengan uap atau CO2 sebagai aktifator.
Proses aktivasi merupakan hal yang penting diperhatikan disamping bahan baku yang digunakan. Yang dimaksud dengan aktivasi adalah suatu perlakuan terhadap arang yang bertujuan untuk memperbesar pori yaitu dengan cara memecahkan ikatan hidrokarbon atau mengoksidasi molekul – molekul permukaan sehingga arang mengalami perubahan sifat, baik fisika maupun kimia, yaitu luas permukaannya bertambah besar dan berpengaruh terhadap daya adsorpsi. Metoda aktivasi yang umum digunakan dalam pembuatan arang aktif adalah:
1. Aktivasi Kimia
Aktivasi ini merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan pemakaian bahan-bahan kimia. Aktifator yang digunakan adalah bahan-bahan kimia seperti: hidroksida logam alkali garam-garam karbonat, klorida, sulfat, fosfat dari logam alkali tanah dan khususnya ZnCl2, asam-asam anorganik seperti H2SO4 dan H3PO4.
2. Aktivasi Fisika.
Aktivasi ini merupakan proses pemutusan rantai karbon dari senyawa organik dengan bantuan panas, uap dan CO2. Umumnya arang dipanaskan didalam tanur pada temperatur 800-900°C. Oksidasi dengan udara pada temperatur rendah merupakan reaksi eksoterm sehingga sulit untuk mengontrolnya. Sedangkan pemanasan dengan uap atau CO2 pada temperatur tinggi merupakan reaksi endoterm sehingga lebih mudah dikontrol dan paling umum digunakan (anonim3,2009)


BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Dasar Fakultas MIPA UNLAM Banjarbaru dan Laboraturium Operasi Teknik Kimia UNLAM dengan lama penelitian ± 3 bulan dari bulan Oktober sampai Desember 2009.
Minyak nilam yang digunakan bersumber dari pabrik pengolahan minyak nilam di daerah Gambut (Kalimantan Selatan) dengan dengan proses penyulingan uap dan air dan kadar Patchouli Alcohol awal sekitar 38 %. Berikut ini akan diuraikan alat, bahan dan variabel penelitian dan prosedur-prosedur penelitian.
Variabel yang akan digunakan dalam penelitian ini terdiri atas dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel tetap. Variabel bebas adalah diameter arang aktif, lama waktu adsorpsi dan massa arang aktif, sedangkan yang menjadi variabel tetapnya adalah volume minyak nilam.
3.1 Alat
Peralatan-peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Furnace 8. Cawan porselin dan penggerus
2. Sieve tray 9. Aluminium foil
3. Neraca analitik 10. Kertas saring whatman
4. Gelas ukur 11. Corong
5. Alcohol meter 12. Gelas plastik
6. Pengaduk 13. Kertas saring
7. Kaleng 14. Botol plastik
3.2 Deskripsi alat


(a) (b) (c)
Gambar 3.1 (a) proses adsorpsi, (b) proses penyaringan minyak nilam dan (c) minyak nilam yang telah diadsorpsi
3.3 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Arang sekam padi
2. Minyak atsiri dengan kadar PA awal 38
3. Aquadest
3.4 Prosedur Penelitian
3.4.1 Melakukan Uji terhadap Variabel Diameter
Menyiapkan arang aktif, kemudian mengayak arang aktif tersebut menggunakan sieve tray dengan ukuran 250 - 355 mic, 335 – 500 mic dan 500 – 710 mic. Selanjutnya melarutkan tiap sampel arang aktif ke dalam 80 mL minyak nilam tanpa pengadukan dan mendiamkannya untuk proses adsorpsi sesuai dengan variabel waktu 3, 6 dan 9 jam. Setelah itu menyaring minyak nilam tersebut dengan menggunakan kertas Whatman dan melakukan pengukuran kadar Patchouli Alcohol dengan menggunakan alkohol meter pada tiap-tiap variabel diameter arang aktif dan waktu adsorbsi sebanyak tiga kali.
3.4.2 Melakukan Uji terhadap Variabel Waktu Adsorpsi
Menyiapkan arang aktif, kemudian melarutkan tiap sampel arang aktif ke dalam 80 mL minyak nilam dengan variabel waktu 3, 6 dan 9 jam. Selanjutnya menyaring minyak nilam tersebut dengan menggunakan kertas whatman dan mengukur kadar Patchouli Alcohol-nya dengan alkohol meter pada tiap ukuran arang aktif dan waktu adsorpsi sebanyak tiga kali.

3.4.3 Melakukan Uji terhadap Variabel Massa
Menyiapkan arang aktif, kemudian melarutkan tiap sampel arang aktif ke dalam 80 mL minyak nilam dengan variabel massa arang aktif 0,4 gram, 0,8 gram dan 1,2 gram. Setelah itu menyaring larutan tersebut dengan menggunakan kertas whatman dan mengukur kadar Patchouli Alcohol dengan menggunakan alkohol meter pada setiap sampel arang aktif dan minyak nilam sebanyak tiga kali.







3.4.4 Diagram Prosedur Kerja













BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Tabel 4.1 Hasil Pengamatan pada Waktu Adsorpsi 3 Jam
No. Diameter Arang Aktif
(micron) Massa Arang Aktif (gram) Kadar Patchouli Alcohol
(%)

1 250 - 355 0,4 43
2. 0,8 42
3. 1,2 40
4. 355 - 500 0,4 40
5. 0,8 40
6. 1,2 39
7. 500 - 710 0,4 40
8. 0,8 39
9. 1,2 39

Tabel 4.2 Hasil Pengamatan pada Waktu Adsorpsi 6 Jam
No. Diameter Arang Aktif
(micron) Massa Arang Aktif (gram) Kadar Patchouli Alcohol
(%)

1 250 - 355 0,4 42
2. 0,8 41
3. 1,2 40
4. 355 - 500 0,4 40
5. 0,8 40
6. 1,2 39
7. 500 - 710 0,4 40
8. 0,8 39
9. 1,2 39

Tabel 4.3 Hasil Pengamatan pada Waktu Adsorpsi 9 Jam
No. Diameter Arang Aktif
(micron) Massa Arang Aktif (gram) Kadar Patchouli Alcohol
(%)

1 250 - 355 0,4 41
2. 0,8 40
3. 1,2 39
4. 355 - 500 0,4 40
5. 0,8 40
6. 1,2 39
7. 500 - 710 0,4 40
8. 0,8 39
9. 1,2 39

4.2 Pembahasan
4.2.1 Proses Aktivasi Arang Aktif dari Sekam Padi
Proses aktivasi secara fisika dilakukan dengan cara pemanasan pada suhu tinggi. Proses pemanasan ini dilakukan pada suhu 600oC, selama 3 jam. Kemudian arang aktif yang telah diaktivasi dihaluskan dengan menggunakan cawan porselin, setelah itu baru dilakukan pengayakan menggunakan sieve tray dengan ukuran 250 – 355 micron, 355 – 500 micron dan 500 – 710 micron. Penggunaan suhu 6000C dan waktu 3 jam adalah berdasarkan hasil uji coba dan pengamatan dari penelitian terdahulu di mana diperoleh hasil bahwa pada suhu dan waktu tersebut adalah kondisi yang optimal untuk aktivasi secara fisika. Untuk waktu aktivasi yang lebih dari 3 jam akan diperoleh hasil arang aktif yang kurang baik dan kurang optimal. Hal ini dikarenakan pada waktu yang terlalu lama akan membentuk abu yang lebih banyak. Sedangkan untuk suhu yang melebihi 6000C tidak diperkenankan, karena dapat berpengaruh terhadap keamanan alat dan peneliti. Sekam padi sebelum diaktivasi dan sekam padi yang telah diaktivasi dapat dilihat pada Gambar 4.1 dibawah ini:




(a) (b)
Gambar 4.1 (a) Sekam Padi sebelum Diaktivasi dan (b) Sekam Padi setelah Diaktivasi

4.2.2 Pengaruh Diameter Partikel terhadap Kadar Patchouli Alcohol
Pada penelitian untuk mengetahui pengaruh diameter partikel terhadap kadar Patchouli Alcohol dilakukan pada variasi diameter partikel 250 – 355 micron, 355 – 500 micron dan 500 – 710 micron , untuk massa 0,4 gram, 0,8 gram dan 1,2 gram serta waktu 3 jam, 6 jam dan 9 jam. Hasil pengujian kadar Patchouli Alcohol terhadap variabel – variabel di atas dapat dilihat pada Gambar 4.2, 4.3 dan 4.4 di bawah ini :

Gambar 4.2 Hubungan antara Kadar Patchouli Alcohol Terhadap Variasi Diameter Arang Aktif pada Berbagai Massa untuk Waktu 3 Jam

Gambar 4.3 Hubungan antara Kadar Patchouli Alcohol Terhadap Variasi Diameter Arang Aktif pada Berbagai Massa untuk Waktu 6 Jam

Gambar 4.4 Hubungan antara Kadar Patchouli Alcohol Terhadap Variasi Diameter Arang Aktif pada Berbagai Massa untuk Waktu 9 Jam
Berdasarkan Gambar 4.2, 4.3 dan 4.4 di atas diperoleh bahwa semakin kecil diameter arang aktif, maka semakin tinggi peningkatan kadar Patchouli Alcohol. Hal ini disebabkan karena semakin kecil diameter arang aktif, maka semakin besar luas permukaannya sehingga penyerapan terhadap zat pengotor (yang menyebabkan naiknya kadar Patchouli Alcohol) semakin banyak. Dari Gambar 4.2, 4.3 dan 4.4 dapat diketahui juga kadar Patchouli Alcohol yang tertinggi terdapat pada diameter terkecil yaitu 250 – 355 mic pada waktu adsorpsi 3 jam yaitu sebesar 43%.
Hal ini sesuai dengan literatur di mana semakin kecil diameter partikel, maka semakin besar luas permukaannya sehingga memiliki kemampuan mengadsorpsi yang semakin besar dengan demikian jumlah adsorbat yang terserap semakin banyak (Gaol, 2001).
Ditinjau dari diameter arang aktif, maka terlihat semakin besar diameter arang aktif, maka peningkatan kadar Patchouli Alcohol yang didapat semakin kecil. Sedangkan ditinjau dari massa arang aktif, maka semakin banyak massa arang aktif, maka peningkatan kadar Patchouli alcohol yang didapat juga semakin kecil.
4.2.3 Pengaruh Waktu Adsorpsi terhadap Kadar Patchouli Alcohol.
Pada penelitian untuk mengetahui pengaruh waktu adsorpsi terhadap kadar Patchouli Alcohol dilakukan pada variasi waktu adsorpsi 3 jam, 6 jam dan 9 jam untuk diameter partikel 250 – 355 micron, 355 – 500 micron dan 500 – 710 micron serta massa 0,4 gram, 0,8 gram dan 1,2 gram. Hasil pengujian kadar Patchouli Alcohol terhadap variabel – variabel di atas dapat dilihat pada Gambar 4.5, 4.6 dan 4.7 di bawah ini :

Gambar 4.5 Hubungan antara Kadar Patchouli Alcohol Terhadap Variasi Waktu Adsorpsi 3, 6 dan 9 Jam pada Berbagai Diameter untuk massa 0,4 gram

Gambar 4.6 Hubungan antara Kadar Patchouli Alcohol Terhadap Variasi Waktu Adsorpsi 3, 6 dan 9 Jam pada Berbagai Diameter untuk massa 0,8 gram

Gambar 4.7 Hubungan antara Kadar Patchouli Alcohol Terhadap Variasi Waktu Adsorpsi 3, 6 dan 9 Jam pada Berbagai Diameter untuk massa 1,2 gram
Berdasarkan Gambar 4.5, 4.6 dan 4.7 di atas terlihat semakin lama waktu adsorpsi, maka peningkatan kadar Patchouli Alcohol semakin kecil. Dari Gambar 4.5, 4.6 dan 4.7 dapat diketahui juga kadar Patchouli Alcohol tertinggi yaitu sebesar 43% yang terdapat pada waktu adsorpsi selama 3 jam dengan massa arang aktif sebanyak 0,4 gram. Hal ini disebabkan karena semakin lama waktu adsorpsi, maka kemampuan penyerapan arang aktif sebagai adsorben akan berkurang. Berkurangnya kemampuan penyerapan arang aktif, dikarenakan molekul-molekul air sudah memenuhi permukaan arang aktif sehingga mendorong molekul air kembali keluar (sudah jenuh).
Hal ini sesuai dengan literatur di mana semakin lama waktu adsorpsi, maka kemampuan arang aktif akan semakin berkurang. Dalam waktu 60 jam biasanya arang aktif akan menjadi jenuh dan tidak aktif lagi (Anonim3, 2009).
Ditinjau dari waktu adsorpsi, maka semakin lama waktu adsorpsi, maka peningkatan kadar Patchouli alcohol yang didapat semakin kecil. Sedangkan ditinjau dari diameter arang aktif, maka semakin besar diameter arang aktif, maka peningkatan kadar Patchouli Alkohol yang didapat semakin kecil, akan tetapi pada diameter 355-500, dan 500-710 mic peningkatan kadar Patchouli Alkohol-nya cenderung sama.

4.2.4 Pengaruh Massa Partikel Terhadap Kadar Patchouli Alcohol
Pada penelitian untuk mengetahui pengaruh massa partikel terhadap kadar Patchouli Alcohol dilakukan pada variasi massa 0,4 gram, 0,8 gram dan 1,2 gram untuk diameter partikel 250 – 355 micron, 355 – 500 micron dan 500 – 710 micron serta waktu adsorpsi 3 jam, 6 jam dan 9 jam. Hasil pengujian kadar Patchouli Alcohol terhadap variabel – variabel di atas dapat dilihat pada Gambar 4.8, 4.9 dan 4.10 di bawah ini :

Gambar 4.8 Hubungan antara Kadar Patchouli Alcohol Terhadap massa Arang Aktif pada Berbagai Diameter Arang pada Waktu Adsorpsi 3 Jam

Gambar 4.9 Hubungan antara Kadar Patchouli Alcohol Terhadap massa Arang Aktif pada Berbagai Diameter Arang pada Waktu Adsorpsi 6 Jam

Gambar 4.10 Hubungan antara Kadar Patchouli Alcohol Terhadap massa Arang Aktif pada Berbagai Diameter Arang pada Waktu Adsorpsi 9 Jam
Berdasarkan Gambar 4.8, 4.9 dan 4.10 di atas maka terlihat semakin sedikit massa arang aktif, maka semakin tinggi peningkatan kadar Patchouli Alcohol. Dan kadar Patchouli alkohol tertinggi yaitu 43% terdapat pada massa arang aktif 0,4 gram dengan waktu adsorpsi 3 jam. Hal ini mungkin dikarenakan jumlah arang aktif dalam minyak nilam terlalu banyak dan waktu adsorpsi terlalu lama, maka sebagian arang aktif akan tersuspensi ke dalam minyak nilam sehingga merubah fungsi arang aktif dari penyerap (adsorbat) menjadi pengotor.
Ditinjau dari massa arang aktif, maka semakin banyak massa arang aktif, maka peningkatan kadar Patchouli Alkohol yang didapat juga semakin kecil. Sedangkan ditinjau dari diameter arang aktif, maka semakin besar diameter arang aktif, maka peningkatan kadar Patchouli Alkohol yang didapat juga semakin kecil


BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pemakaian arang aktif (sekam padi) sebagai adsorben dapat meningkatkan kadar Patchouli Alcohol pada rendemen minyak nilam.
2. Semakin kecil diameter arang aktif, semakin sedikit massa arang aktif dan semakin singkat waktu adsorpsi maka kadar Patchouli Alcohol pada randemen minyak nilam yang didapat akan semakin meningkat. Kadar Patchouli Alcohol tertinggi yaitu 43% terdapat pada diameter arang aktif 250 – 355 mic dengan jumlah massa arang aktif 0,4 gram pada waktu adsorpsi selama 3 jam.

5.2 Saran
Saran yang dapat kami berikan dari penelitian yang telah kami lakukan yaitu untuk proses penyaringan sangat disarankan menggunakan kertas saring Whatman, dan untuk barang – barang yang digunakan sebaiknya dalam keadaan kering bebas air.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2009, Arang Aktif, http://id.wikipedia.org/wiki/arang aktif, Diakses tanggal 27 Juli 2009.

Anonim, 2009, Penggunaan Sekam Padi Sebagai Adsorben, http://www.nuansa kimiaku.com//, Diakses tanggal 25 Mei 2009.

Anonim, 2009, Sekam Padi, http://www.smallcrab.com//, Diakses tanggal 22 Mei 2009.

Ashar, S. Dan Prana, I., 2008, “Optimasi Adsorben Karbon Aktif dari Sekam Padi dengan Aktifasi Fisika”, Jurusan Teknik Kimia, FTUNLAM, Banjarbaru.

Cotton, F.A. and Wilkinson, G., 1989, “Kimia Anorganik Dasar, Terjemahan : Suharto, S. Cetakan Pertama”, UI Press, Jakarta.

Gaol, dan Lestari, D. L., 2001, “Studi Awal Pemanfaatan Beberapa Jenis Karbon Aktif Sebagai Adsorben”, Jurusan Gas dan Petrokimia, FTUI, Jakarta.

Guenther, E., 1987, “Minyak Atsiri”, Jilid I, Universitas Indonesia Press, Jakarta.

Guenther, E., 1990, “Minyak Atsiri”, Diterjemahkan oleh R.S Ketaren dan R. Mulyono, Jilid IIIA, UI Press, Jakarta.

Ketaren, S., 1985, “Pengantar Teknologi Minyak Atsiri”, Balai Pustaka, Jakarta.

Kirk and Othmer, 1993, “Encyclopedia of Chemical and Technology”, Vol A. John Wiley & Son S Inc, New York.

Krismawati, A., 2005, “Nilam dan Potensi Pengembangannya Kalteng Jadikan Komoditas Rintisan”, Tabloid Sinar Tani, Kalimatan Tengah.

Rusli, S., 1991, “Pemurnian/Peningkatan Mutu Minyak Nilam dan Daun Cengkeh, Prosiding Pengembangan Tanaman Atsiri di Sumatera. Bukit Tinggi”, Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat, Bogor.

Sembiring, M.T. dan Sinaga, T. S., 2007, “ARANG AKTIF (Pengenalan Prasetio, E. B., Pengaruh Temperatur Dalam Pembuatan arang aktif Kayu Ulin Dan Pemanfaatannya Sebagai Adsorben Pada Proses Filtrasi Air Minum”, FMIPA UNLAM, Banjarbaru.

Tan, H. S., 1962, “Minyak Atsiri. Balai Penelitian Kimia PNPR. Nupika-Yasa Deperindag”, Kantor dan Penyuluhan Deperindag, Bogor.

Treybal, R. E., 1980, “Mass Transfer Operation”, 3 ed, McGraw-Hill coo, kogakusha, New York.

Tangendjaja, Budi & Hernani, 1988, “Analisa Mutu Minyak Nilam & Minyak Cengkeh Secara Kromatografi”, Media Penelitian Sukamandi No 6, Bogor.











LAMPIRAN

my story jilid 1(pre revisi)...MIRACLE OF LOVE

BAB I: Cerita Bermula….^.^

“Yesss, alhamdulillah nilai aku semester ini bagus dan dapat rata-rata delapan”gumam Annisa berulang-ulang. ”Sepertinya rencanaku untuk pindah kebanjarmasin makin mantap dengan nilai-nilai seperti ini”ucap Anis lagi bersyukur dan optimis. Langsung setelah dia menerima rapor akhir semesternya dia bergegas pulang menemui sang papah untuk mengutarakan keinginannya.

“please yah pah, Anis boleh sekolah keBanjarmasin???”ucap Anissa sekali lagi dengan manja kepapahnya. Mank deh, semenjak kelas 2 SMP, bayangan-bayangan sekolah keibukota provinsi didaerahnya sudah menghiasi benak Annisa semenjak sebulan yang lalu. Apalagi bila dapat menyelesaikan SMP diBanjarmasin(karena Annisa berniat masuk SMA, diSMA diBanjarmasin, maka untuk memudahkan masuk Annisa ingin menyelesaikan kelas 3 SMP nya di SMP diBanjarmasin), maka semakin dekat saja dengan cita-citanya untuk dapat dengan mudah masuk keSMA favoritnya.

Akhirnya setelah beberapa lama Annisa terus-menerus merayu papahnya, akhirnya papahnya luluh juga dengan keinginan anak sulungnya ini. ”Yes!!!”, ucapnya berulang-ulang,”papah memang orang yang paling mengerti dengan Annisa”ucapnya, kali ini sambil mencium kening papahnya.

“Ya sudah, lo gitu kamu harus siap-siap, bukankah tahun ajaran baru tinggal dua minggu lagi, nanti biar papah yang urus kepindahan kamu di Pleihari, dan biar om Pram yang daftarin sekolah kamu, plus ngurus segala keperluan sekolah kamu di Banjarmasin, jadi sana cepetan gih telpon om Pram, biar kepindahan kamu bisa cepat beres!!!”ucap papahnya tegas. ”Sieepp pah!!!”ucap Annisa mantap, sambil tangannya mengikuti gaya hormat anak SD saat upacara bendera(he..he..).

Akhirnya dengan persiapan yang sueperrr cepat ngalahin kereta ekpress dijepang yang kabarnya tercepat didunia(wadooww hiperbola buangett nehh jadinya, he..he..), akhirnya Annisa berhasil terdaftar menjadi siswa salah satu SMP terkemuka diBanjarmasin, yaitu SMPN 6 Banjarmasin. Dan rencananya hari ini Annisa akan bertemu langsung dengan kepala sekolah untuk sedikit mengurus administrasi yang belum lengkap.
Pagi-pagi banget Annisa sudah siap untuk berangkat ketempat dimana calon sekolahnya berada. “oommm Pram, cepetan dong!!!Anis kan udah gak sabar lagi pengen liat gimana ujud sekolah baru Anis!!!”ucap Annisa lantang didepan rumah om Pram. ”Sabar dong Anis, om kan masih beresin perlengkapan om, lagian sekolah baru kamu gak ada beda-bedanya sama sekolah umumnya, ada kelasnya, guru, ruang baca, lab, bla bla......”ucap om pram panjang lebar. ”Udah deh om, dari pada om jadi guru dadakan, kebanyakan penjelasan mending cepetan berangkat yuk!!ujar Annisa asal. ”pluuukkk!!!”sebuah pukulan mendarat dikepala Annisa, ”enak aja, lo ngeledek sekali lagi gak om anterin deh!!”ujar om Pram sok merajuk, “duh segitu aja udah ngambek, gini aja, kalonya om Pram mau nganterin Anis, Anis bawain permen yang buuaannnyyyaakk buuaannngggeettt khusus buat om”ujar Anissa dengan wajah mengiba dengan mata kadang dimerem melek kayak orang kelilipan buat ngerayu omnya yang mukanya mulai kusut sekusut bajunya yang belum sempat disetrika, karena pas mau nyetrika, setrikaannya keburu diambil Anis, acara nyetrikanya pakai lama lagi(soalnya mesti sambil nyanyi-nyanyi dulu sampai paling gak satu album, wadooww itu seh bukan nyanyi, tapi rekaman namanya he..he...),walhasil om Pram pun mesti rela make baju tanpa disetrika terlebih dahulu. “Ya udah buruan naik kemobil, kita berangkat sekarang”ujar om Pram, tanpa dikomando apalagi aba-aba satu dua tiga, secepat kilat Annisa masuk kemobil yang dikendarai om Pram dan secepat kilat pula Annisa sudah duduk manis disebelah om Pram. Tiba-tiba dijalan, hp om Pram berbunyi, terdengar ringtone lagu Oppic yang berjudul Assalamualaikum terlantun,”ya...Pak ada apa??,...oh ya???ya Pak secepatnya saya kesana”, “Nis, keSMP na ntar dulu yah??,tadi bos om nyuruh om kekantor bentar, ada sedikit masalah sama pengiriman barang yang dipesan perusahaan om!!”ujar om Pram, ”oh gak apa-apa om, lo mank lebih penting ya selesain urusan om aja dulu, asal jangan lama-lama yah om!!!”balas Annisa, ”seppp bu...!!!”, balas om lagi, ”akh om neh, apa-apaan seh???”ujar Annisa sambil mendelik lucu. Akhirnya Annisa terpaksa kekantor Om Pram dulu, perusahaan om Pram termasuk perusahaan besar diBanjarmasin, perusahaannya bergerak dalam usaha ekspor dan impor alat-alat kesehatan. Pegawai ditempat om Pram lumayan banyak n juga ramah-ramah, setiap ketemu Annisa para pegawai disana menunjukkan senyum yang selalu mengembang, sampai-sampai Annisa bingung, dikiranya pegawai om Pram mukanya pada diset dengan icon smile semua (he..he...duh Annisa neh mikirnya macam-macam aja). Setelah agak lama menunggu akhirnya urusan om Pram selesai, “yuk nis!!!”kata om Pram mengagetkan Annisa yang asyik terbengong-bengong mengamati kegiatan pegawai-pegawai om Pram, ”duh om neh!!!ngagetin Annis aza, udah yah urusannya om???”tanya Annisa, ”y udah, yuk buruan, ntar keburu kepala sekolahnya ngabur dari sekolah”balas om Pram jenaka, ”kabur???mank na tahanan om neh”ujar annisa sambil senyum-senyum.

Jalan menuju SMPN 6 lumayan jauh juga, kalau dari rumah om Pram, maka harus melewati pasar dan banyak Supermarket dulu, baru setelah itu lurus saja melewati jalan Kol. Sugiono, setelah itu belok kanan kerah jalan A. Yani, lalu berbelok kejalan simpang Ulin, lalu terus saja melewati rumah-rumah penduduk etnis tionghoa dan tempat penjagalan babi, keluar dari jalan itu belok kiri lalu terus saja menyisir jalan veteran dan masuk ke gang simpati, agak berbelok-belok juga, tapi gak jauh dari jalan depan tadi kita akan melihat sebuah gerbang yang tidak terlalu megah, tapi terkesan berwibawa dan tua. Setua sejarah sekolah ini yang banyak makan asam garam betapa sulitnya menciptakan dunia pendidikian yang kondusif diIndonesia hingga berhasil mencetak siswa-siswa berprestasi(kata papahku seh.. he..he..).

Memasuki gerbang SMPN 6 mataku tak henti-hentinya mengagumi keadaan sekolah itu, sebuah lap Basket yang megah, perpustakaan yang besar, kelas-kelas yang jumlahnya sangat banyak, koperasi sekolah yang besar dan lab-lab yang komplit dan bla..bla..lagi yang tidak bisa aku jelasin satu persatu, ya iyalah dibandingkan sekolah yang sekarang, sekolah aku yang lama tidak ada apa-apanya. Jangankan fasilitas sekolah yang lengkap,jumlah ruang kelas saja masih sangat sedikit, kalau ditempat aku dulu jumlah kelas per angkatan hanya 5, kalau disekolah aku yang baru ada delapan per angkatan, apalagi kalau ditambah kelas akselerasi jadi sembilan, apalagi lo dibandingkan fasilitas penunjang lainnya disekolahku yang baru ini, jauh bangettt deh sama sekolah lamaku, jadi gak usah dibanding-bandingin lagi deh yah, habis wajar aja sekolah baruku ini fasilitasnya lengkap karena selain letaknya diibukota provinsi, tapi SMPN 6 ini juga termasuk sekolah percontohan. Gak lama setelah aku terkagum-kagum dengan fisik sekolah baruku, aku dipanggil kepala sekolah untuk mengurus administrasi aku yang masih kurang.

Setelah gak lama berbincang-bincang dengan kepala sekolah SMPN 6 yang baru saja aku ketahui(dari id-card nya)bernama Rahmadi Hubaidy menurutku adalah tipikal guru yang mudah dekat dengan siswanya, beliau bisa menempatkan diri apakah beliau mesti bercanda atau bicara serius, seperti layaknya guru saat menjelaskan pelajaran didepan siswanya. Seperti saat ini, pak Rahmady tampak serius berbicara padaku dan om Pram, dalam kapasitas beliau sebagai kepala sekolah, ”jadi mulai hari Senin nanti nak Annisa bisa mulai sekolah, jangan lupa mengambil kain untuk seragam sekolah, tanda lokasi, tanda kelas, kaus kaki dan rompi sasirangan 1 dikoperasi yang ada disebelah lab Biologi”ujar pak Rahmady. “Iya pak, terimakasih”ujar Annisa pendek namun sopan. Tidak lama setelah berbincang basa basi om Pram dan Annisa pamit pulang. Langsung saja setelah berpamit, om Pram dan Annisa menuju koperasi sekolah untuk mengambil perlengkapan sekolah, seperti baju seragam dan tanda lokasi.

Sepanjang perjalanan Annisa hanya senyum-senyum membayangkan bagaimana kalau dia sudah bersekolah, apakah akan bertemu dengan banyak teman baru atau apa. ”pluukk!”sebuah bantal mendarat dikepala Annisa,”aduuhhh sakit om !”ujar Annisa sambil memijit-mijit kepalanya yang agak sakit karena mendapat hadiah yang tak diharap dari om Pram. ”om neh kenapa seeehhh seenaknya saja melempar bantal, sakit lo om, ntar gimana lo Anis sampai gegar otak,trus gila, om manknya mau tanggung jawab ngobati Anis sampai sembuh”gerutu anis panjang lebar kayak kereta api(tut...tut...he...he..). ”Belum ditimpuk aja kamu sudah gila, jadi sekalian aja ditimpuk kali aja malah sembuh he..he..”ujar om Pram usil,”habis kamunya juga, gak ada yang lucu senyum-senyum sendiri, bahaya tau, salah satu tanda-tanda orang yang syarafnya mulai rusak adalah suka senyum-senyum sendiri, om takutnya kalau-kalau penyakitnya kamu menular ke om, jadi sebelum kamu gila beneran, mending om timpuk duluan he..he..”ujar om Pram ketawa, bahkan sampai ngakak (he..he..aku yang nulis jadi ikut-ikutan ngakak he..he..). Annisa yang disindir begitu Cuma bisa merengut sambil bibirnya dimonyongin kayak ikan arwana kejedot pintu, kepeleset lalu tertelungkup kejalan dengan posisi bibir duluan yang nyentuh tanah (auk deh kayak apa jadi monyongnya tuh bibir he..he...).

Pagi ini Annisa tampak sibuk menyiapkan bukunya dan memasukkannya kedalam tas, lalu menuju meja rias dan memoles sedikit bedak, semestinya hari ini Annisa harus berseragam sekolah panjang lengkap dengan kerudung panjang yang selalu menutupi tubuhnya ynag mungil, tapi berhubung kemarin pas sudah berkeliling SMPN 6 mencari pengumuman ketentuan seragam sekolah, ternyata tidak ada ketentuan untuk siswi yang berjilbab, yang ada hanya 2 lembar pengumuman untuk cowok n cewek yang tampak kedua lengan n roknya (untuk cewek) pendek, mau tanya kepihak sekolah, ternyata para staf administrasi udah pada pulang, tanya sama kepala sekolah juga lupa, pas kepala sekolahnya dicari lagi, pak Rahmady udah gak tampak di keberadaannya tadi. Walhasil hari ini terpaksa Annisa bersekolah tanpa memakai kerudung, walaupun hatinya terasa berat, apalagi pas kemarin ngeliat perjuangan om Pram dan tante Nia yang sudah bela-belain siang-siang yang panas nemenin Annisa cari seragam buat sekolah hari ini, jadinya sekali lagi Annisa hanya bisa nerima keputusan bersekolah tanpa kerudung, walaupun diluar sekolah kerudung tetap dipakai oleh Annisa (tapi jangan ditiru yah teman, hendaknya kita istiqomah kalau sudah berkerudung, itu kata-kata yang kukutip dari pengisi materi LIQO tempat aku, he..he..),”siieep !! Anis udah siap sekolah”ujar Anissa sambil tersenyum-senyum didepan cermin. ”Waduh, penyakit gilanya belum sembuh juga yah??”ujar om Pram iseng pas ngeliat ponakannya itu senyum-senyum sendiri gak jelas. ”Akh om neh apaan seh???”ujar Annisa sambil mendorong omnya keluar kamar dia. ”Dipanggil tante Nia tuh, katanya sarapan dulu!!!”ujar om Pram sambil menarik tangan Annisa dan mengajaknya keluar kamar. Tanpa berlama-lama sarapan, Annisa sudah siap didalam mobil om Pram yang akan membawanya kesekolah barunya. ”Tralala lala betapa bahagianya hatiku...”ucap Annisa sambil bersenandung dalam hati.
Sesampai disekolah Annisa langsung bergegas kekelasnya dikelas 3G,ya itulah kelas barunya, baru masuk kelas, Annisa lansung dikerubungi cewek-cewek.”kamu anak baru yah? Boleh kenalan g? siapa namanya? pindahan dari mana?”ujar salah satu cewek berbadan tinggi dan berwajah khas oriental yang bernama Yennie sambil nyerocos panjang lebar sampai-sampai Annisa bingung mau jawabnya, habis mesti jawab yang mana dulu (kalau dipikir-pikir dia nanya kayak kondektur bis aja, ngomong...terus gak ada titiknya, koma melulu hehe...). “ya aku anak baru, boleh aja koq kenalan. Namaku Annisa Sholehah, tapi kalian bisa panggil aku Anis, aku pindahan dari Pleihari”,ujar Annisa lancar sambil sesekali mengingat-ingat apa aja yang anak tinggi itu tanyain. Akhirnya setelah perkenalan singkat dengan beberapa temen sekelasnya, Annisa mulai merasa cocok dengan temen-teman barunya, paling tidak Annisa sudah mulai akrab dengan lima cewek termasuk Yennie tadi, dan dari perkenalan pula aku tau nama cewek tinggi tadi bernama Yennie Theonardy, teman-temanku yang lain diantaranya Marina, Tiara dll. Tapi perkenalan Annisa dengan temen-temen baru terpaksa ditunda dulu, karena jam tanda masuk sudah berbunyi. Dan jam pertama pelajaran hari ini sebenarnya adalah Bahasa Indonesia, tapi karena baru hari pertama masuk, maka pelajaran diganti dengan perkenalan dengan guru yang merangkap wali kelas kami. Dan ternyata wali kelasku bernama Kariman, yang oleh temen-teman dikelas aku disingkat menjadi paKar (sebenarnya kata-katanya menjadi lebih efisien seh, tapi lo dipikir-pikir bisa bikin tekanan darah pak Kariman naik turun bila disebut gitu, tapi akh kami satu kelas mana peduli, he..he..). berturut-turut pelajaran disekolah aku lewati, tapi hanya perkenalan-perkenalan antara guru dan siswa, maklum baru hari pertama masuk sekolah.
Sepulang sekolah Annisa sudah gak sabar lagi menyambut hari besok, sambil bercerita banyak pada om Pram yang menjemputnya pulang sekolah, sampai-sampai saking pusingnya om Pram ngedenger cerita Annisa yang panjang kayak jalan Tol dan berputar-putar, om Pram sampai-sampai memasang headset MP5 nya dan bersenandung kecil,”ada yang bilang lagi bahagia disekolah, Emang gua pikirin, Ada yang bilang banyak dapat temen disekolah, Emang gua pikirin, kalau dia bilang mau nraktirin makan, hayoo kita langsung makan” kata om Pram sambil terus bersenandung sambil tersenyum kocak kearah keponakannya. Yang disindir jadi malah balas menggelitik pinggang omnya”akh...om Pram neh apaan seh, jelek akh lagunya, gak kreatif!!!”,balas Annisa,”yang gak kreatif tuch sapa??cerita koq mutar-mutar gak jelas gitu!!!”balas om Pram lagi.

BAB II: Mendadak sakit *.*….

Siangnya entah kenapa mendadak badan Annisa panas tinggi, sampai-sampai badannya susah digerakkan, hingga kalau dia ada perlu-perlu walau sekedar ke wc, maka perlu dipapah, om Pram dan tante Nia jadi khawatir sekali sama keadaan Annisa yang mendadak sakit, mereka takut kalau-kalau penyakit step yang dulu sering menyerang Annisa semasa kecil kambuh. Jadinya secepat kilat om Pram dan tante Nia memanggil dokter.”sepertinya keponakan bapak dan ibu ada gejala Tipus, jadi dia gak boleh makan-makanan yang keras dan berserat dulu, sebaiknya hanya makan bubur saja dan dia mesti banyak-banyak istirahat, biar kondisinya cepat pulih”ujar dokter sambil menuliskan resep obat buat Annisa.
“Nah, jadi Anis mulai sekarang harus banyak-banyak istirahat!!”ujar tante Nia lembut sambil membelai rambut panjang Annisa yang tergerai panjang dikasur. ”Wah kalau Anis mesti banyak istirahat, berarti besok Anis gak bisa sekolah dong tante???padahal baru satu hari Anis masuk sekolah”ujar Annisa dengan wajah kecewa. ”Ya mau diapain lagi, inikan buat kebaikan kamu juga, lagian lo kamu banyak istirahat maka kamu cepat sembuh, kalau gak ya sembuhnya juga lambat, mau kamu sekolahnya terganggu cuma gara-gara sakit kamu gak sembuh-sembuh”kata tantenya dengan wajah jenaka. ”Akh tante memang seperti sosok mamah”ujar Annisa dalam hati sesaat setelah tantenya mencium keningnya dan berlalu dari pandangan mata Annisa. ”Duh jadi inget mamah deh!!!”ujar Annisa dengan wajah berkaca, gak terasa bulir-bulir hangat mengalir diantara kedua belah pipinya yang agak cubby dan sekarang bulir-bulir hangat itu kian deras menglir dari kedua bola matanya yang berwarna agak kecoklat-coklatan. ”Mamah Annisa kangen banget sama mamah, mamah Anis lagi sakit neh, udah gak bisa ngapa-ngapain”ucap Annisa sambil sesenggukan. Wajar saja karena sudah sekitar dua minggu ini Annisa sudah tidak bertemu dengan ibundanya tercinta, sejak Annisa memutuskan untuk meneruskan sekolahnya keBanjarmasin, hanya sesekali saja orang dirumahnya menelpon kerumah tantenya, jadi wajar banget lo pas sakit gini Annisa makin inget sama mamahnya, apalagi kalau dirumah, pas Annisa sakit, maka mamahnya lah yang dengan penuh cinta nemenin dia sampai-sampai gak tidur, cuma buat nungguin Annisa yang sakit.
Sambil terus sesenggukan Annisa terpikir sesuatu, “aku jadi pengen bikin puisi spesial buat mamah akh...biar kangen aku kemamah agak terobati”ujar Annisa sambil tangannya meraba-raba meja kamarnya mencari secarik kertas dan bolpoint yang memang selalu dia taruh dimeja kamarnya, kebisaaan Annisa menulis sejak kecil menyebabkan Annisa selalu menyiapkan kertas dan bolpoint kalau-kalau tiba-tiba ide menulisnya muncul. Karena menurut Annisa, kalau ide menulis dia lagi muncul, maka harus cepet-cepet dituangkan dalam bentuk tulisan, ntar idenya ilang lagi, trus lo idenya ilang siapa yang mau tanggung jawab, trus lo dilaporin kepolisi manknya pak polisi mau ngurus laporan aku, ujar Annisa suatu hari dihadapan sahabat-sahabatnya di Pelaihari. Kontan saja teman-temannya semua langsung terbahak-bahkan. Sampai-sampai temannya yang rambutnya dikuncir dua terkikik, dan malah muncul suara mirip suara kuda (wadoowww kumplit dunk, penampilannya udah sama, tambah lengkap dengan suaranya tampak serasi, he..he..apaan seh yah???he..he..).

Akhirnya Annisa menemukan juga kertas dan bolpoint dimeja kamarnya, buru-buru ditulisnya puisi yang sudah tersketsa manis dialam pikirannya sejak tadi (neh contekan puisi Annisa, spesial penulis kasih buat pembaca tapi jangan dikasih tau ke Annisa, ntar dia marah loooo)

BUNDA

SEJAK KUDIKANDUNG KAU TAHAN SAKIT DERITA
SELAMA SEMBILAN BULAN LAMANYA
MENJELANG KELAHIRANKU
BEBAN YANG KAU KANDUNG SEMAKIN BERAT
KARENA NYAWAKU DAN NYAWAMULAH TANGGUNGANNYA

MENJELANGKU TUMBUH DEWASA
AKU SELALU MEMBUAT SUSAH BUNDA
TAPI KASIH SAYANG BUNDA
TIDAK...TIDAK DAN BAHKAN TAKKAN BERKURANG
JASA BELIAU YANG CUKUP BESAR
TIADA TARANYA DIBANDINGKAN
DENGAN HARTA BERNILAI RATUSAN JUTA

BUNDA PERNAH BERKATA
BUNDA TAK PERNAH MEMINTA APA-APA
BUNDA HANYA INGIN
KAU BERBAKTI PADA ORANG TUA
HORMAT PADA YANG TUA
KASIH PADA YANG MUDA
DAN BERPEGANG TEGUHLAH PADA AGAMA
APABILA KAU BISA MELAKSANAKANNYA
BUNDA AKAN SANGAT BAHAGIA
BAGAIKAN HIDUP DISURGA MAYA


Selesai menulis puisi, airmata Annisa malah makin sulit terbendung, malah sekarang kian deras saja mengalir, dan Annisa terus tenggelam dalam kesedihannya sampai-sampai dia ketiduran sambil menangis dengan selembar kertas berisi puisi buatannya yang tergeletak manis disamping badannya. Melihat hal itu tante Nia tersenyum, lalu menyelimuti tubuh Annisa dan meletakkan kertas puisinya diatas meja, dan sempat dibacanya juga puisi yang baru saja ditulis Annisa.”kamu memang anak yang baik Anis, pasti ibumu dirumah sangat bangga dengan kamu”ucap tante Nia sambil tersenyum pada Annisa dan berlalu sambil menutup pintu kamar Annisa dengan pelan, takut kalau-kalau Annisa terbangun.

Setelah beristirahat total kurang lebih tiga hari, akhirnya Annisa dinyatakan sudah bisa bersekolah lagi oleh dokter yang memeriksa dirinya lagi kemarin. ”Cihuy, hari ini bisa sekolah lagi!!”ujar Annisa kegirangan,”tapi tetep seperti kata dokter kemarin, kamu masih gak boleh terlalu capek dulu, karena kondisi kamu belum pulih benar, kita sarapan dulu yuk sebelum kamu sekolah”ajak om Pram sambil mendorong tubuh Annisa menuju ruang makan. ”Duh om jangan dorong-dorong dong, mank nya Anis gerobak apa, pake didorong-dorong segala”sungut Annisa. ”Iya iya gak lagi neh, makanya buruan sarapannya, ntar terlambat lagi kesekolahnya”rayu om Pram biar Annisa gak marah.

Sesampai disekolah, ternyata bel sekolah baru saja berbunyi, dengan langkah tergesa-gesa Annisa menuju kelas 3G. ”Yes!!!untung gurunya belum masuk”ucap Annisa penuh syukur sambil menuju tempat duduknya disebelah seorang cowok berpostur tubuh kecil dan berwajah khas oriental dan dia bernama Yustinus. ”Wah untung kamu masuk sebelum paKar masuk!!”ujar Yustinus. Belum sempat kami ngobrol lama, bapak yang disebut-sebut udah masuk. Langsung kami mengucapkan salam serempak”selamat pagi pak”. ”selamat pagi juga anak-anak”balas pak Kariman dengan senyum mengembang. “oh ya, kamu murid baru itu kan”ujar pak Kariman sambil menoleh kerahku. ”Ya pak, ada apa?”tanyaku penuh selidik. ”Begini nak, rata-rata kelas disekolah ini hanya bisa menampung siswanya sekitar 40 orang, dan murid dikelas ini sudah lebih dari 40 orang minus kamu, jadi menurut pihak sekolah, kamu akan dipindahkan kekelas lain yang jumlah muridnya lebih sedikit, tidak apa-apakan?”tanya pak Kariman penuh wibawa, takut kalau-kalau Annisa kecewa. ”Gak apa-apa koq pak, kalau aturannya memang begitu, saya ikut saja”balas Annisa mantap. ”Ya sudah kalau gitu kamu kemasi barang kamu, kita kekelas 3B, disana jumlah siswanya masih kurang”perintah pak Kariman pada Annisa, ”ya Pak”balas Annisa tak kalah mantap dengan jawabannya pertama.
Lalu Annisa melangkahkan kakinya mengikuti pak Kariman menuju lantai dua, tepat berhadapan dengan tangga lantai dua gedung satu sekolah ini, itulah ruangan kelas 3B. Sesaat setelah melihat kedatangan Annisa, anak-anak 3B langsung heboh, terutama siswa laki-lakinya. ”waduuhh, gak pernah liat cewek yah??”pikir Annisa, ngeliat reaksi anak-anak 3B melihat dia. ”ayo yang cowoknya, ambil bangku dan meja digudang buat murid baru itu”ujar pak Ismet, yang aku ketahui adalah wali kelas 3B. Setelah meja dan kursi buat Annisa sudah diangkat dari gudang, pak Ismet pun mempersilakan Annisa untuk masuk kelas dan duduk dibangku dan meja yang sudah disediakan. Tanpa dikomando untuk yang kedua kalinya Annisa langsung menuju bangku yang sudah disediakan. Bangku disebelahku masih kosong, kata teman-temanku, teman sebangku aku masih liburan dan belum masuk,”ya syukur deh”ucap Annisa, habiskan mana enak duduk sendirian pikirnya dalam hati.

Sepanjang hari Annisa gak berani terlalu lincah seperti saat dia dikelas 3G, maklum disekitar Annisa anak cowok semua, dan dari tadi seperti ada yang selalu mencuri-curi pandang kearah Annisa, geer juga seh, cuma walaupun Annisa anaknya tomboy, tapi karena dia merasa seorang muslimah, wajarlah di
a menjaga sikap selama berada dikomplek bangku yang banyak cowoknya. Bete juga seh Annisa seharian mesti jaim dihadapan teman-temannya, apalagi dari istirahat tadi ada seorang cowok yang berusaha menarik perhatian Annisa. ”apaan seh mereka ini, baru SMP sudah kayak orang dewasa yang lagi kebelet pengen nikah, genit amat”gerutu Annisa kesal. Untungnya ada seorang cewek manis yang ngedeketin dia.”hai!!!”panggilnya,”kamu anak baru kan?kenalin nama aku Aliefiya sari, tapi panggil aja aku Alif or sari, nama kamu siapa?kamu pindahan dari mana?”tanyanya penuh rasa ingin tahu,”oh nama aku Annisa Sholehah, tapi kamu bisa panggil aku Annis aja, ehm..aku pindahan dari pelaihari”jawab Annisa, ”Pelaihari??dimana tuh yah??maklum aku juga baru aja pindah kebanjarmasin, pas kelas 2 kemarin”ujarnya Alif lagi. ”Oh Pelaihari tuh ada diselatan Banjarmasin, dan jaraknya sekitar 40 km dari Banjarmasin”balas Annisa lagi,”oh ya dipelaihari banyak pantainya lho, ada pantai Takisung, pantai Batakan dan pantai Batu lima, kamu pernah kesana gak lif??”ujar Annisa mulai akrab dengan teman barunya ini.”oh ya?? wah aku gak tau, ntar deh aku sekali-sekali kesana sekaligus ketempat kamu yah!”balas Alif. Dan obrolan kami berdua makin seru, sayang bel tanda masuk jam terakhir sudah berbunyi, terpaksa kami mesti kembali kebangku masing-masing dan belajar lagi seperti bisaanya.

Pulang sekolah Annisa langsung cerita ke om Pram tentang kepindahan kelasnya.”trus gimana kelas kamu yang baru, asyik dan betah aja kan kamu dengan temen-temen, guru dan suasana kelas barunya??”tanya om beruntun kayak kereta api(panjanggg banngett, he..he..).”awalnya seh bete om, untung tadi ada anak cewek, dia baik banget kayaknya bisa dijadiin sahabat deh om”ujar Annisa,”bagus dong kalau gitu”balas om Pram dan kembali asyik dengan kemudinya dan berusaha menyalip diantara mobil-mobil dan kendaraan yang sangat padat. Maklum Banjarmasin terkenal sama macetnya kayak Jakarta, walau tidak separah Jakarta. Tapi bagi Annisa sama aja, apalagi lo siang hari, waduh berada ditengah jalan di kota Banjarmasin seakan berada dalam oven aja. Tapi biar begitu banjarmasin masih menunjukkan keindahannya dengan bangunan-bangunan yang megah dan sungai Martapura yang membelah pusat kota, menciptakan keindahan alam tersendiri dibandingkan kota-kota lain di Indonesia.

BAB III: Perkenalan Pertama ^.^….

Besoknya aku datang lebih awal, takut aku lo sampai terlambat lagi kayak kemarin, jadi sudah sejak pagi Annisa sudah duduk manis disebelah kemudi om Pram, om Pram yang melihat tingkah Annisa hanya geleng-geleng melihat semangat Annisa sekolah. Sesampai disekolah kurang lebih 10 menit kemudian bel tanda masuk berbunyi, dan jam pertama masuk adalah pelajaran Ekonomi dengan pengajar ibu Kartini (kata teman-temanku sekolah ini lengkap, ada buKar dan PaKar, awalnya Annisa bingung, tapi sekarang mengerti, hayo yang baca ngerti gak??? He..he..). Dalam mengajar ibu Kartini orangnya sangat tegas apalagi bila ada yang gak ngerti-ngerti, seperti temanku Arnis dan Arie yang dari tadi setiap ditanya bingung terus. “waduh neh guru bikin aku sport jantung aja dari tadi, untung malam tadi udah belajar”ucapku dalam hati. Gak lama ibu Kartini nawarin buku.”ini ada LKS buat pelajaran ekonomi,mau beli atau gak terserah saja, gak wajib lho, ntar dikira ada praktek jual beli yang memberatkan siswa lagi”ucap ibu Kartini masih tegas. “tapi lo mau beli harus bayar dimuka, ada uang ada barang”ujar ibu Kartini kali ini beliau ngomong sambil senyum,”ternyata ibu ini bisa ngelucu juga, walau dari tadi kayaknya sangar banget he..he..”pikirku. Satu persatu murid-murid menuju meja Ibu Kartini untuk membeli buku LKS dan langsung melunasinya, termasuk Annisa, hanya saja Annisa belinya agak belakangan, habis dia takut berjejal dengan siswa cowok. Setelah yang mau beli agak berkurang baru Annisa menuju meja guru,”bu, bukunya satu, harganya berapa??”tanya Annisa sopan, ”Rp 7500 saja”ujar ibu Kartini ramah, “ini uangnya bu”ujar Annisa seraya menyerahkan selembar uang sepuluh ribuan. ”Waduh sebentar yah ibu cari dulu uang kembaliannya”ujar ibu Kartini sambil mencari uang kembalian buat Annisa. Sambil ibu Kartini asyik mencari uang kembalian punya Annisa, seorang anak cowok mendekati meja guru, ”bu, bukunya satu”ujarnya sambil menyerahkan uang nominal yang besarnya sama dengan uang yang diserahkan Annisa. ”Nah kebetulan banget nih uang kembaliannya ibu gabung ma uang kembalian Ryan saja yah!!”ujar ibu kartini sambil menyerahkan uang sebesar lima ribu rupiah kecowok yang baru saja Annisa ketahui namanya Ryan.”uang kembalian punya kamu pas istirahat aja yah aku kasihnya, soalnya aku juga gak punya uang ribuan”ujar cowok itu sambil menatapku.
Dag dig dug jantungku tiba-tiba berdegub pas bertatapan dengan mata cowok tersebut. ”Koq baru hari ini aku lihat dia yah, rasa-rasanya kemarin aku gak lihat dia”ujar Annisa sambil kebingungan mengingat-ingat tentang keberadaan cowok itu sejak kemarin, hasilnya nihil Annisa benar-benar gak tau kalau cowok itu penghuni kelas 3B juga. Sepanjang pelajaran sampai jam istirahat tiba, hati Annisa tak tenang teringat cowok tadi. “pantasan saja dari kemarin aku tidak melihat dia, dia gak kayak cowok-cowok lain dikelasku yang kayak serigala liat mangsa aja lo liat cewek, Ryan sepertinya memang tidak begitu suka menghabiskan waktu menggangu anak-anak cewek, dia lebih suka bercanda gila-gilaan sama temen-temen cowoknya, apalagi kalau di lihat-lihat Ryan ini cukup cakep lagi”ucap Annisa penuh kekaguman, sambil sesekali tersenyum-senyum melihat tingkah Ryan yang melucu dihadapan teman-teman cowoknya. Akh entah kenapa dari tadi Annisa tak pernah bisa lepas untuk memperhatikan cowok satu ini, Ryan memang berbeda. ”Ya Ryan memang beda, aku jadi makin penasaran sama dia”pikir Annisa disepanjang jalan pulang kerumah. Omnya yang heran melihat tingkah Annisa yang dari tadi diam saja,”woi gy ngelamunin apa seh, hati-hati yah anak cewek gak boleh kebanyakan melamun, ntar kesambet jin ifrit deh”ujar om Pram jenaka. ”Apaan seh om neh Anis banyak omong salah, diem juga salah, jadi mesti gimana dunk???”ujar Annisa ketus, ”yee baru disindir gitu aja marah, mank ada apa seh???”tanya om Pram penasaran. ”Akh gak apa-apa koq om, Anis lagi pengen diem aja, mau ngerasain gimana tersiksanya orang yang lagi sakit gigi and sariawan yang terpaksa diam”balas Annisa asal. Om Pram yang ngedenger celotehan keponakannya Cuma bisa terkekeh”he..he..kayaknya kamu selain sekolah mesti ikut kelompok drama khusus komedi”ujar om Pram masih sambil terus ketawa,”udah puas gak ngeledek and ketawanya??,lo masih ketawa lagi neh buku bakal pindah kemuka om”ujar Annisa kesel, walau gak berani juga dia nimpuk omnya yang tersayang neh, ya dosa dong lo gak sopan sama yang lebih tua.

Semalaman Annisa rasanya gak bisa tidur nyenyak, bayangan tentang Ryan menghiasi lamunan Annisa,”Duh...koq bayangan Ryan nongol terus, udah gak pake permisi, eh nongol nya gak bilang2, Annis kan jadinya gak tenang dari tadi, duh masa seh Annis jatuh cinta????, akh Annis kan masih SMP, mana boleh cinta2 an, masih kecil, tapi...lo Cuma sekedar cinta kan memang Anugerah dari Allah SWT, asal jangan disalah artikan cinta itu, jadi....mungkin lo Cuma cinta aja mungkin wajar..., abis gimana bisa gak cinta???orangnya udah pinter, baik, cakep lagee, he..he...”Annisa senyum2 sendiri sambil ngomong.”oh y!!”ujar Annis sambil meraba2 meja kamarnya cari bolpoin n kertas, “wah mesti dituangkan dalam puisi neh he...he...”ujar Annisa lagi dengan senyum yang terus mengembang pertanda dia tengah bahagia. Neh contekan puisi Annisa tertuju spesial buat Ryan:

RASA INI.....

Cinta yang kau bidikkan padaku
Tlah menancap erat direlung hatiku
Membuatku terlena dalam rayumu
Tiap saat bayangmu menyapa
Penuhi seluruh khayal dan lamunku....
Kini....
Cinta dan sayangku makin dalam padamu
Semakinku tak bisa lepas dari cintamu

Kasih jangan pernah
Kau tinggalkan diriku
Apalah aku tanpamu
Bagai malam tanpa bintang
Bagai sayur kurang garam
Kuingin selalu bersamamu
Hanya denganmu, dirimu
Hingga ujung waktu

Selesai menulis puisi tak hentinya Annisa bersenandung, sebuah lagu ten 2 five yang berjudul i will fly melantun manis dihatinya. Hatinya serasa terbang melayang ketaman Firdaus saking bahagianya.

Besoknya temen sebangku Annisa yang baru datang dari liburannya udah masuk sekolah lagi, ternyata teman sebangkunya cowok, namanya Lukman Hakim, untung teman sebangkunya anaknya pendiam gak agresif kayak teman-teman cowoknya yang lain. Sepanjang hari pelajarannya gak ada yang seru, pas jam terakhir yang rame banget, yaitu pelajaran bahasa Inggris dikarenakan gurunya kreatif, karena gak terpaku belajar dengan menjawab soal dengan menulisnya dibuku, tapi dijawab lansung sambil mengacungkan tangan, cara belajar seperti ini sebenarnya lumayan efektif untuk membuat siswa lebih memperhatikan dalam belajar dan berani mengungkapkan pendapatnya dan secara gak sengaja Annisa mengagumi cara mengajar dari guru Bahasa Inggris ini, yang belakangan Annisa ketahui namanya pak Usman, walau sebenarnya Annisa seh gak pinter-pinter banget dalam hal pelajaran bahasa Inggris, tapi melihat semangat teman-temannya dalam menjawab soal-soal yang ada dibuku Bahasa Inggris terutama Ryan, dari tadi Annisa sampai bosen liat Ryan mengacungkan tangan, akhirnya Annisa pun sedikit memberanikan diri untuk ikut menjawab juga. Apalagi Walhasil menurutnya ini adalah pertama kalinya dia merasa menikmati pelajaran bahasa Inggris, karena dulu disekolahnya yang lama Annisa merasa pelajaran bahasa Inggris adalah pelajaran yang sangat membosankan, karena gurunya selalu text book dan tidak ada interaktif antara siswa antara guru dan guru, sehingga membuat suasana kelas sunyi, sesunyi kuburan, dan sudah dipastikan para murid-muridnya juga tengah berjuang mati-matian melawan rasa kantuk yang kelewat gencar serangannya.

Walaupun saat ini aku berada dikelas 3B, tapi aku tetap menjaga persahabatan dengan teman-temanku dikelas 3G dulu, seperti istirahat kali ini, Yennie berteriak dari lantai bawah”Anis, kita jajan kekantin yuukk!!”ucapnya lantang, “ya..tunggu sebentar, mau kumpulin tugas bentar....”ucap Annisa berteriak dari lantai dua. Sesudah urusan tugas-tugasnya sudah kelar, Annisa bergegas menuju ketempat teman-temannya. Setelah melihat Annisa yang turun dari lantai dua, teman-teman Annisa langsung menarik tangannya dan mengajaknya kekantin. “Nis, mahuuu hhiikkuutt lleess bbhiiollogii lhhangshungg ma phakk Etri ghak??”ucap Yennie sambil kepedasan makan sepotong tahu isi. “mank dimana lesnya??n tiap kapan??”tanya Annisa lagi. “ya dishheekoolaah, wwhhaktunya mmhhaasih bbhhelum phaasti”ujar Yennie makin gak jelas, karena dia makin kepedasan, karena temennya iseng numpahin seluruh sambel kepiring Yennie, jadinya suara Yennie kayak orang Spanyol, nyasar keIndonesia, malah singgah keCina(gak jelas banget he..he..).”ntar deh lo gitu, Nisa tanya sama om Nisa dulu yah, nanti Nisa kabari lagi jadi apa gak nya”ujar Annisa.

BAB IV: Kepergian Om dan Tante *.*…..

Siang itu juga Annisa langsung bilang ke Omnya soal rencana dia untuk ikut les Biologi.”om, Anis diajak ikut les biologi disekolah bareng teman-teman Anis, boleh gak om???”. ”Lo menurut Anis itu bermanfaat, ya gak apa-apa”.ujar om Pram. Beberapa saat kemudian om Pram hanya diam membisu, dan tidak ceria dan sekocak biasanya, Annisa yang memang sejak lahir punya penyakit penasaran yang teramat besar terhadap apapun yang kelihatannya aneh(berarti Annisa sama za dengan nganggap omnya aneh, gak nyadar rupanya dia, he..he...)langsung nanya ke omnya.”om...,koq dari tadi diem aja, gy sariawan yah??or lagi sakit gigi??or gy puasa ngomong??or gy menghemat bibir(apa hubungannya coba???antara bibir n diam???hehehe)”tanya Annisa beruntun. sesaat om Pram hanya menarik nafasnya panjang, ”om dan tante Nia sebentar lagi akan pindah ke Amuntai, kebetulan perusahaan om sedang melakukan ekspansi dengan mendirikan cabang diAmuntai, dan om yang diberi kuasa untuk menjalankan perusahaan cabang yang ada diAmuntai itu”ujar om Pram panjang lebar.”lalu apa hubungannya dengan om yang diem???”ujar Annisa yang masih belum mengerti arah pembicaraan omnya.”ya itu artinya kamu gak bisa ikut om lagi, mungkin nanti Anis akan ditempatkan kerumah om Danu, memang seh rasanya berat nitipin kamu ketempat om Danu, karena Anis sendiri kan tahu om Danu tuh orangnya kayak apa!!!”ujar On Pram lagi. Annisa Cuma bisa diem, gak tahu mesti ngomong apalagi, pikirannya pun kembali menerawang mencoba mengingat2 sosok om Danu, dahulu Annisa sering denger cerita dari keluarganya kalo om Danu tuh suka sama cewek2 muda, walau beliau sudah punya istri dan anak2 yang usia nya jauh diatas Annisa.”kamu mesti yang sabar yah Nis, jangan lupa belajar!!, ingat tekad kamu untuk jadi orang sukses??, jadi apapun kendalanya kamu mesti tabah n lawan, ntar om yang bicara ke Ortu kamu bagaimana baiknya”ujar om Pram menambahkan.”ya moga2 om Danu udah g kayak dulu lagi y om??”ujar Annisa”ya moga z, tapi Anis harus tetap jaga diri n keistiqomahan Annisa sebagai cewek muslim yang punya harga diri, ok!!”ujar om Pram dengan senyum mengembang.”SEEP om Anis yang baik, he...he...”ujar Annisa berusaha tenang, walau dilubuk hatinya agak khawatir.

Sesampai dirumah, Annisa melihat tante Nia gy sibuk mengepak2 barang, “eh Annis, sudah pulang yah???”tanya tante Annisa lembut.”ya Tante, wah udah tinggal angkut z neh??”balas Annis,”akh kamu neh, masih belum, beberapa barang diperpustakaan belum selesai tante pack”ujar tante Nia,”ntar Annis bantuin beresin barangnya deh!!!”ujar Annisa tampak bersemangat”he..he...semangat banget kamu neh, kayaknya gy bahagia banget???hayo ada apa disekolah neh???”tanya tante nia penuh selidik, karena melihat ada yang lain diair muka keponakannya”akh...tante apaan seh??mau tau aza m urusan anak muda”jawab Annisa dengan muka memerah semerah buah tomat. ”Masa seh gak ada apa2??lo gak ada apa2 koq mukanya sampai merah gitu ditanyain???”tanya Tante Nia semakin semangat menggoda keponakannya, ”akh tante....udah ah!!!”ujar Annisa tanpa ada perlawanan, karena dia sebenarnya memang tengah merasa sangat bahagia mengenal sosok Ryan. ”y udah, lo g mau sekarang ntar aja ceritanya, sekarang makan dulu gih!!tante udah nyiapin dimeja makan tuh”uja tante kini lebih bijak.”y udah tante, Annis ganti baju n sholat zuhur dulu yah”ujar Annisa sambil berlalu.

Sehabis makan siang Annisa bergegas mengikuti tante Nia yang tengah asyik mengepak buku2 diperpustakaan.”sini Annisa bantuin tante”ujar Annisa menarik beberapa buku dari rak dan memasukkannya kekotak-kotak yang sudah disediakan.”Nis, Annis masih ingat sama om Danu kan???”tanya tante Nia”y tante, ingat koq, tenang aja, tante pasti khawatir m sikap om Danu kan???,insya Allah Annisa akan terus istiqomah, n lo om Danu macem2, Annisa keluarin aja jurus macan yang Annisa pelajari pas ikut keg pencak silat kemari”ujar Annisa sambil kedua tangan dalam posisi kuda2 dan kedua jari2 tangan dalam posisi siap mencakar(waduhhh waduhhh neh si Annisa semangat banget, sampai segitu na niruin jurus macannya, he..he...)”waduh...sangar betul kamu nis, cewek tapi koq hobinya beladiri, mank nya penyakit tomboy kamu belum sembuh2 yah”ujar tante Nia senyum2 lihat Annisa peragain jurus macan. Setelah selesai mengepak barang Annisa langsung menuju kamarnya n sukses tertidur dikasurnya yang empuk.

Keesokan harinya dirumah om Pram terlihat kesibukan, baik om Pram dan tante Nia ataupun Annisa, karena Om Pram n Tante Nia sudah siap2 mau pindah ke Amuntai, sedang Annisa siap2 mau pindah kerumah om Danu. Kepergian mobil Om Pram dan Tante Nia menuju Amuntai diiringi dengan tangis berderai dari Annisa. Annis sedih banget karena dia harus kehilangan Om dan Tante yang baik banget sama dia, tapi gak lama lalu Annisa dijemput sama om Danu. “Annis, yuk kita pergi ketempat om”ujar om Danu seraya menarik tangan Annisa. Annisa menarik tangannya lagi dan langsung mengikuti langkah om Danu.

BAB V: Awal…..semua cobaan……

Ya jarak antara rumah om Danu dan om Pram lumayan jauh. Rumah om Danu diPulau laut, ya kira2 sekitar 1,5 km dari rumah Om Pram. Sesampai dirumah om Danu barang-barang Annisa ditaruhnya sekenanya dikamar, dan Annisa langsung bersiap-siap berangkat sekolah. Tampak om Danu berdiri diambang kamar Annisa”mau berangkat sekolah yahh???ntar om anter deh”ujar om Danu menawarinya.”ya om, tapi bentar Annisa mau nyiapin buku pelajaran dulu”balas Annisa. Selesai nyiapin buku pelajaran Annisa bergegas keluar,”Nis, gak sarapan dulu yah??”tanya Tante Mala istri om Danu ramah, “oh...nanti aja tante disekolah, udah telat seh”ujar Annisa. Diluar rumah sudah menunggu Om Danu dengan motornya. “Annisa bisa naik motor kan???”tanya om Danu.”nanti juga mau bawa motor sendiri aja, biar gak ngerepotin om dan Tante”jawab Annisa.”nah lo gitu, biar terbisaa mending Annis aja yang bawa motor, om duduk dibelakang”ujar Om Danu. Awalnya Annisa agak aneh dan kaget dengan tawaran om Danu, kan aneh aja lo cowok dibelakang, apalagi om Danu jauh lebih tua dari Annisa. Akhirnya dengan berpikirin positif Annisa bergegas meraih motor tanpa lupa membaca basmallah sebelumnya, dan om Danu pun buru2 duduk dibelakang motor.

Tak lama berjalan om Danu tiba2 merangkul pinggang Annisa, Annisa sebenarnya agak risih tapi terpaksa dia diam saja. Dalam hati Annisa tak henti-hentinya mengucapkan istigfar dan berdoa semoga selalu dijaga oleh Allah. Untungnya jarak antar rumah om Danu dan sekolah dekat. Setelah melewati jalan sutoyo, berbelok kejalan Lambung Mangkurat, lalu lewat jembatan Merdeka dan terus saja menyusur jalan veteran. “Alhamdulillah, akhirnya sampai juga”ujar Annisa dalam hati, sepanjang jalan jantung Annisa berdenyut gak tentu, saking tegangnya melihat sikap Om Danu. “Pulangnya ntar Annisa dijemput ma K Rano yah”ujar Om Danu.”Oh y om, bilang aja sama k Rano ntar Annisa tunggu didepan gerbang ini”balas Annisa. Bergegas Annisa langsung menuju kelasnya.

Siang itu, saat pelajaran kesenian, Ibu Asmiah pengajar bidang study kesenian mengumumkan, minggu depan akan diadakan ujian nyanyi. Sontak anak-anak kelas 3B langsung ribut.”aku yakin tahun ini masuk tim paduan suara, aku udah berlatih keras, dan tahun ini harus masuk, sudah 2 tahun aku gagal masuk menjadi tim paduan suara”celetuk seorang siswa cewek yang berkulit hitam manis, setelah itu Annisa mendengar celotehan-celotehan serupa dari anak-anak kelas 3B lainnya. Annisa masih heran dengan begitu antusiasnya para siswa dengan Ujian nyanyi, karena Annisa belum tahu ujian nyanyi yang akan diadakan minggu depan sekaligus seleksi untuk memilih anggota paduan suara. Annisa hanya diam saja, pikiran2 dia melayang kemana2, Annisa masih kepikiran sama sikap om Danu tadi pagi ”ya Allah selalu jaga Annis yahh!!!”harap Annisa lagi.

“Woi....melamun aja neh!!!”ujar Alif mengagetkan Annisa,”eh kamu!!sorry g sadar lo kamu datang, ada apa mank na lif???”balas Annisa ”kekantin yuk!!udah lapar neh”ujar Alif sambil meraba2 perutnya, “yuk!!sama aku juga lapar banget, tadi pagi gak sempet sarapan seh”

Sepulang sekolah Annisa bergegas kegerbang depan, takutnya kak Rano udah jemput dia, ternyata setelah lama ditunggu, kak Rano gak muncul juga batang hidungnya.”duh mana kak Rano yah????koq lama banget???mana ntar sore mesti les lagi”ujar Annisa setengah menggerutu.”gy nunggu jemputan yah”ujar pak satpam ramah yang ternyata bernama pak Saleh.”eh iya pak”jawab Annisa kaget,”duduk aja disana, capek kalo berdiri terus, ntar lo ada yang jemput bapak bilangin juga, mank yang jemput kamu siapa??”tanya pak Saleh lagi, “kakak sepupu saya pak, dia masih SMA”jawab Annisa,”y sudah tunggu aja disana”balas pak Saleh lagi”ya udah , makasih pak”jawab Annisa sambil berlalu dan menuju kederetan bangku tak jauh dari gerbang depan. Tak lama kemudian kak Rano pun datang,”nak yang jemput kamu sudah datang!!!”ujar pak Saleh setengah berteriak kearah Annisa, Annisa pun langsung bergegas menuju gerbang depan sekolah dan menyongsong kak Rano, “makasih yah pak”ujar Annisa sambil tersenyum ramah kearah pak Saleh sesaat sebelum dia naik kemotor yang dikemudikan kak Rano.”sorry yah Nis telat, tadi nganter pacar n temen dulu tadi, gak apa2 kan???”ujar Kak Rano gak enak ati takut Annisa marah2, “akh gak apa2 koq kak, tadi juga ada temen masih disekolah yang sama2 belum dijemput, jadi ada z teman ngobrol”balas Annisa ,walaupun sebenarnya dia agak kesel. Sesampai dirumah om Danu Annisa bergegas ganti baju n sholat Zuhur, baru setelah itu Annisa makan siang n istirahat sebentar baru berangkat lagi kesekolah untuk les sore disekolah.

Dan sejak saat itulah setiap pagi Annisa selalu diantar oleh om Danu dengan Annisa yang bawa motor dan om Danu dibelakang n dijemput oleh kak Rano yang selalu telat menjemput dia. Sebenarnya Annisa mau menggerutu, tapi apa daya, ya terpaksa dia nikmati semuanya.

Akhirnya hari ujian menyanyi diadakan, Annisa melihat semua wajah temen2 dia sekelas pada tegang semua. “dari mana dulu yah yang ibu panggil???absen genap dulu gih yahh!!”ujar ibu Asmiah. Deg seketika jantung Annisa ikut2an berdegub, ya soalnya absen dia sendiri juga absen genap. Siswa yang pertama dipanggil adalah Alif. Alif pun langsung maju, lama dia gak bernyanyi, tampak mukanya sangat gugup, n akhirnya lagu syukur yang menjadi lagu wajib tes nyanyi pun meluncur dari mulut Alif, tapi berhubung dia sangat gugup, jadinya suaranya terdengar bergetar.”maaf kamu gak bisa masuk”ujar ibu Asmiah sesaat setelah Alif selesai nyanyi.”kita keabsen genap yang dibawah lagi yah”ujar ibu Asmiah”waduhh...itu kan no Absen Annis”ujar Annisa dengan muka langsung pucat, sepucat mayat hidup yang divonis gak punya keluarga (ya...pasti tuh mayat bingung banget, ntar siapa yang ngurus dia lo aus, laper, mau mandi, beol.....he..he). “wah berarti murid baru kita dunk, ayo absen berikutnya Annisa sholehah”ujar ibu Asmiah lantang. Annisa serasa ragu2 maju kedepan, lambat dia melangkahkan kakinya kedepan kelas, serasa besi ribuan kilo nyangkut dikakinya. Akhirnya Annisa udah berdiri manis didapan kelas, Annisa pun menarik nafas dalam2 dan sesaat mengambil ancang2 untuk menyanyi, walaupun dia gugup banget, tapi Annisa gak mau nilai keseniannya jelek. Gak lama lagu syukur pun mengalir dari bibir Annisa, pelan tapi pasti.

Syukur

Dari yakin ku teguh
Hati ikhlas kupenuh
Akan karunia-Mu
Tanah air pusaka
Indonesia merdeka
Syukur aku sembahkan kehadiratmu tuhan

Selesai menyanyi ibu Asmiah memberi aplaus buat Annisa”nah gitu dunk, nada kamu sampai, ya kamu terpilih masuk paduan suara periode tahun ini”ujar ibu Asmiah dengan muka berseri2. Seketika senyum Annisa pun langsung mengembang, diapun langsung menuju bangkunya lagi. Temen2 disekitar bangkunya pun ngucapin selamat, termasuk Alif”wuisss, kepilih neh....ye...”ujar Alif setengah menggoda, Annisa Cuma bisa tersenyum. Setelah itu satu persatu siswa lain dipanggil. Pas giliran Ryan yang maju menyanyi ternyata suaranya juga lumayan bagus dan dapat aplaus panjang dari ibu Asmiah,”wah...ternyata anak itu selain pintar, ternyata suaranya bagus juga”ucap Annisa penuh kekaguman pada sosok Ryan, semakin menjadi2 saja rasanya kekaguman Annisa pada sosok cowok yang gak sengaja dia kenal sewaktu barengan beli buku.

Waktu pun terus berganti, semakin hari semakin tumbuh subur bunga2 dikebun cinta Annisa, kadang2 rasa itu gak Cuma rasa cinta, tapi juga rasa kagum dan segan dengan sosok Ryan. Apalagi Annisa juga tahu, selain orangnya sangat “menjaga “pergaulan dengan anak perempuan, tapi dia juga pinter dalam segala bidang pelajaran terutama bahasa Inggris. Dia seakan bertingkah seperti anak kecil yang selalu ingin tahu, jikalau ada pelajaran yang tidak mengerti dan yang mengherankan Ryan sangat sering tanya dan pinjam catatan pelajaran sama Annisa. Hal ini pula yang semakin memacu semangat Annisa untuk terus belajar dan gak kalah dengan Ryan. Siang itu saat pelajaran Bahasa Inggris akan masuk, pak Usman masuk kelas terlebih dahulu, “anak-anak tim peninjau dari pusat akan datang, bapak harapkan kalian bisa berperan aktif, agar suasana kelas gak kaku, are you understand????tanya pak Usman lagi dengan senyum penuh arti(hehehe…yaiyalah, lo ketahuan pada saat bidang study beliau kelas hening kayak ada acara kematian, alamat gawat ntar bagi karier beliau di SMP 6 ini, hehehe). Akhirnya pada saat peninjau datang suasana kelas sangat ramai dengan saling tanya jawab dan diskusi, sesekali Annisa terpukau dengan Ryan yang tengah asyik berargumen dalam lafal English dengan seorang anak yang bernama Arief, sesekali terdengar Ryan bicara meninggi, dan sesekali merendah tanda persetujuan. Diakhir pelajaran, tampak peninjau memberi aplaus tanda puas dengan kegiatan belajar dikelas, tampak pak Usman pun tersenyum puas kearah siswa-siswanya.

Semakin hari perasaan suka itu tumbuh subur tanpa Annisa bisa mengontrolnya, tapi seiring waktu berlalu perbuatan tidak sopan om Danu kepada Annisa pun terus berlanjut. Misalnya seperti siang ini, Annisa dan om Danu berniat menuju kantor polisi untuk mengurus SIM annisa, tapi ternyata kantor polisi sedang tak bisa melayani pembuatan SIM, karena mereka tengah sibuk mengurus demo yang tengah gencar-gencarnya terjadi dimana-mana diwilayah Banjarmasin. Akhirnya dengan tangan hampa Annisa dan om Danu pulang, tapi dasar om Danu….bukannya langsung mengajak Annisa pulang, malah om Danu mengajak Annisa berjalan-jalan keliling kota terlebih dahulu. Dan sudah barang tentu, yang membawa motor adalah Annisa, dengan om Danu yang merangkul pinggangnya. Entah dengan hal yang bagaimana Annisa menggambarkan kehancuran hatinya, ketika seorang paman yang mestinya bisa dia jadikan suri tauladan, malah berbuat sangat kurang sopan dengannya. Sepanjang jalan pun om Danu tidak berhenti membicarakan tentang om Elo yang punya kelainan fisik ”kamu tau gak nis???”tanya om Danu. “kekeke…napa om??”tanya Annisa terbata2 menahan rasa benci, takut dan kesalnya terhadap om Danu, ”om Elo itu tau gak???seneng banget mempermainkan alat vitalnya n bla..bla..bla…”ujar om Danu panjang lebar,entah kenapa rasanya Annisa mau muntah mendengar cerita om danu, rasanya sangat tidak sopan bagi Annisa membicarakan hal yang gak pantas didengar oleh remaja seumur Annisa, akhirnya Annisa diam saja mendengar pembicaraan omnya, dalam hati dia meminta pada Allah semoga selalu dijaga dirinya dari hal-hal yang dia tidak inginkan. Ternyata apa yang dia takutkan memang terjadi. Ketika mereka hampir sampai rumah om Danu meminta hal yang sama dengan Annisa”Annisa bisa bantu om gak???”ujar om Danu dengan manja,”bantu apa om???”tanya Annisa dengan perasaan campur aduk,”bantu om “mempermainkan ‘punya’ om”ujar om Danu tanpa ekspresi, ”astagfirullah”ujar Annisa kaget, ”gak om!! Annisa gak mau”ujar Annisa sambil menjauh dan langsung masuk kerumah dan menutup pintu kamarnya rapat2. Apalagi disaat itu keadaan rumah dalam keadaan sepi, karena tante Mala sedang ke pasar membeli barang-barang keperluan toko yang beliau kelola.Tak henti-hentinya Annisa berdoa kepada Allah agar dirinya dijaga dari perbuatan2 yang tidak dia inginkan dari om Danu.

Lama Annisa hanya mengurung dirinya dikamar, perasaan dia bercampur aduk, takut, marah, kesal semuanya bercampur menjadi satu. Setelah agak lama Annisa mencoba memberanikan keluar dari kamarnya, kerena dia merasa tidak ada lagi suara om Danu diluar, ternyata diluar dugaan Annisa. Om Danu tampak duduk manis diruang tamu. “eh Annisa, kemana aja, koq lama dikamarnya??”Tanya om Danu tanpa tahu kalau Annisa ketakutan setengah mati gara-gara permintaannya tadi. Tiba-tiba saja om Danu langsung berjalan kearah Annisa dan berusaha memeluk tubuh keponakannya itu. Annisa yang kaget dengan langkah yang diambil om Danu gak sempat menghindar. Tapi Annisa terus merengsek tubuh Om Danu, dan berusaha melepaskan rangkulan tangan om Danu. Berhubung badan om Danu jauh lebih besar dari Annisa, Nisa jadi agak kepayahan melepaskan diri dari rangkulan om Danu. akhirnya dengan segenap usaha, sampai-sampai keringatnya keluar, Annisa bisa melepaskan diri dari Om Danu, dan dia langsung berlari ketoilet. Dan langsung dikuncinya pintu toilet rapat-rapat. Seketika itu, Annisa langsung menangis sesenggukan. “ya Allah!!kenapa hal ini harus Nisa alami???, kenapa om Danu tega banget sama Annisa??,apa salah Nisa???”ujar Nisa bertanya-tanya didalam tangisnya. “untung om Danu gak sempat merengut kesucianku”ujar Annisa semakin kencang menangis sampai2 seluruh tubuhnya menggigil ketakutan. Annisa gak berani keluar toilet, dia hanya diam menunggu. Kali ini dia tak mau kejadian tadi terulang lagi. Annisa harus memastikan dulu lo dirumah tante Mala atau kak Rano sudah pulang, baru dia berani keluar dari toilet.
Lama Annisa menunggu ditoilet, setelah itu, sayup-sayup dia mendengar celotehannya tante Mala.”tante Mala sudah pulang”ujar Annisa dengan wajah berbinar, dan cepat-cepat dia hapus airmata yang membanjiri kedua kelopak matanya yang mulai sembab karena terlalu lama menangis. Seketika Annisa keluar dari toilet dan langsung menemui tante mala.”bagaimana tadi??sudah bikin SIM nya??”ujar tante Mala ramah. “ehmm anu tante…be..be..lum, masih sibuk kayaknya dikepolisian tadi”ujar Annisa setengah tergagap.”oh gitu, jadi besok lagi ya diurusnya???”Tanya tante Mala lagi .”Anu..tante..ennngggak tahuuu”balas Nisa masih tergagap-gagap. “oh ya, tante mau ketoko dulu ya, mau meletakkan barang-barang yang baru tante beli, om Danu ada aja di rumah, kalau om Danu ada perlu apa-apa, tolong bantuin ya!!!”ujar tante Mala tanpa tahu kalau Annisa tengah ketakutan dengan keberadaan om Danu dirumah sekarang. Seketika secepat kilat, setelah tante Mala pergi ketokonya, saat itu pula Annisa langsung keluar rumah, dia arahkan pandangannnya kekiri dan kekanan. Annisa tengah bingung, dia mau kabur dari rumah om Danu,tapi gak tau mau kabur kemana, apalagi om Pram sekeluarga sudah gak tinggal diBanjarmasin lagi. Annisa pun tambah bingung. Untung gak lama kak Rano pulang dari sekolahnya. Annisa pun menarik nafas lega. “ngapain kamu diluar Nis???”Tanya kak Rano ramah, “eh …gak apa-apa kak, mau liat-liat suasana diluar rumah aja kak, hehehe”balas Annisa. ”Y udah lo gitu kakak masuk dulu y”ujar kak Rano sambil berlalu.

Sejak saat itu, Annisa begitu menjaga jaraknya dengan om Danu. Apalagi sejak motor dia udah dibawakan oleh papahnya ke Banjarmasin, annisa bisa dengan mudah kesana kemari tanpa harus minta tolong diantar m orang-orang dirumah om Danu. Annisa pun sekarang tampak tak seriang dulu, kini Nisa tampak lebih sering merenung dan melamun sendiri. Batinnya terasa selalu berkecamuk, kadang2 rasa ketakutan itu muncul tidak jelas.

BAB VI: Cobaan Lain Menghadang…..

Seiring dengan problemetika Annisa dirumah, disekolah tekanan mental yang tak kalah hebat juga tengah menyerang pertahanan mentalnya habis-habisan. Karena sebenarnya, keberadaan Annisa dikelas 3B sekarang ini kurang diterima sama temen2 ceweknya yang merasa kalah populer saat kehadiran Annisa yang tampaknya langsung menyedot perhatian cowok di seantero SMP 6. Dan walhasil mereka menyebut Annisa “ANGEL/BIDADARI”, hanya saja dengan konotasi yang gak enak sewaktu menyebutnya. Seperti siang itu saat pelajaran olah raga dan Annisa kebetulan menjadi yang tercepat dikelasnya, langsung saja teman-2 cewek Annisa langsung bilang”wah jadi yang tercepat tadi tuh si-bidadari”ujar mereka dengan nada bicara super jutek, Annisa yang memang sejak tadi ada disitu hanya bisa menarik nafas panjang mendengar komentar temen-teman perempuannya tentang dirinya.

Cobaan demi cobaan itu seakan tidak berhenti menghampiri Annisa, kadang-kadang dia bingung sendiri kemenakah dia harusnya mengadu, orang tuanya jarang datang kebanjarmasin, dan Annisa jarang bisa pulang kepelaihari, karena kesibukannya disekolah yang memaksa dia untuk selalu berada diBanjarmasin, sehingga hanya kepada Allah SWT seluruh keluh kesahnya dituangkan, hingga hati Annisa tetap kuat menghadapi cobaan-cobaan yang ada.

Walau cobaan beruntun datang menghampiri Annisa, tapi Allah sangat baik padanya, karena di Banjarmasin Annisa mempunyai banyak cinta yang gak akan putus dari temen2 terdekatnya, dan juga cinta yang sungguh indah yang kini telah datang dari seorang sosok yaitu Ryan.

Indah cinta itu tercipta tanpa diduga, karena entah kenapa Annisa seakan didekatkan dengan Ryan. Misalnya saja dibeberapa bidang study, Ryan dan Annisa tanpa sengaja menjadi teman satu kelompok atau duduk gak sengaja dekat karena urutan kelompoknya bersebelahan, or Ryan sering banget mengajak Annisa berdiskusi soal pelajaran, hal ini tentunya membuat taman-taman bunga cinta dihati Annisa seolah bermekaran dan kini tengah menyebarkan aroma harumnya kemana-mana memenuhi seluruh perasaan dan hati Annisa. Terkadang indah cinta yang kini tengah dirasa Annisa membuat dia terlupa sejenak dengan semua permasalahannya dengan om Danu ataupun dengan temen-teman ceweknya.

Bahkan kini Annisa merasa, indah cinta yang dirasa Annisa tidak hanya dirasa dia seorang, tapi Ryan juga sepertinya merasa hal yang sama. Hanya saja Annisa merasa tidak ingin merusak kesucian dan indahnya cinta yang ada dengan perbuatan-perbuatan yang akan merusak kesucian cinta tersebut. Walhasil Annisa hanya menyimpan sendiri perasaan cinta itu dihatinya, dan takkan dibaginya kepada siapapun, termasuk kepada Ryan sendiri.

Dan kini annisa sudah mulai merasa terbiasa dengan semua cobaan yang dia hadapi. Baik datang dari om Danu ataupun temen2 sekolahnya yang selalu merasa tidak senang dengan keberadaannya. Semua itu dikarenakan hatinya dikala sedih akan langsung berganti dengan bahagia yang datang dari indah cinta dari Ryan. Bahkan kini Annisa sudah mulai bisa akrab dengan Ryan. Obrolan mereka berdua kini juga tidak terasa janggal lagi, mereka kini sudah bisa berbicara akrab selayaknya dua sahabat.

Akhirnya penderitaan Annisa dan doa yang selalu dia panjatkan tiap malam dijawab oleh Allah. Akhirnya cobaa-cobaan yang Annisa alami sedikit demi sedikit mulai berbuah bahagia. Teman-temannya disekolah kini sudah mulai bisa menerima keberadaan Annisa sebagai murid baru, karena Annisa walau sering dibilang macam-macam oleh teman-temannya dia hanya tersenyum dan dia gak pernah segan untuk membantu teman-temannya yang mengalami kesusahan. Dan kini Annisa pun sudah tidak tinggal dengan Om Danu lagi, karena kini Annisa tinggal dengan Tante Rima, kakaknya papah Nisa, walaupun kehidupan keluarga tante Rima bukan termasuk keluarga yang kaya, tapi Annisa merasa ketenangan dan kenyamanan tinggal bersama keluarga tante Rima.

Annisa merasa sangat bersyukur dengan keadaan dia sekarang, selain karena pertolongan dari Allah SWT, Annisa juga merasa bahwa dia bisa kuat menjalani semua penderitaan ini adalah karena adanya seseorang yang membuat hatinya selalu merasa bahagia di saat dia sedih dan berduka, itu karena ada Ryan.

Dan kini Annisa sedang bersiap menghadapi Ujian Akhir kelulusan. Dan beberapa ujian PRA UAN pun mulai dia jalani, dari ujian dari pihak sekolah sampai ujian dari beberapa bimbingan belajar yang memang diminta oleh pihak sekolah untuk lebih memantapkan bekal siswa-siswanya menghadapi UAN yang sudah didepan mata. Annisa pun tengah larut dengan suasana ujian. Annisa makin mantap dengan niatnya semula untuk pindah keBanjarmasin, yaitu ingin bisa lulus dengan nilai yang terbaik dan bisa melanjutkan sekolah ke SMU favorit di Banjarmasin.

Tapi kata cinta pertanda saling cinta antara keduanya belum dan tak terucap hingga Annisa lulus SMP….., akhirnya Annisa hanya bisa menjadikan Ryan sebagai cinta pertamanya yang paling indah dan manis dan tak dapat dia lupakan. Annisa juga berharap dia bisa bertemu lagi dengan sosok Ryan.